Menurut kantor berita Pahjwok, rangkaian bom diikatkan ke tubuh gadis kecil itu dan ia disuruh berjalan menyeberangi sungai menuju target. Tapi ketika menyeberangi sungai yang dingin, gadis itu mulai menangis.
Penulis: Heru Hendratmoko
Editor:

Seorang gadis Afghanistan berusia sekitar 10 tahun ditemukan mengenakan rompi bom di Provinsi Helmand, Afghanistan, setelah kakaknya memaksanya untuk melakukan serangan bunuh diri, kata pejabat setempat Senin (6/1) kemarin.
Gadis bernama Spogmai itu dipaksa kakaknya untuk menyerang polisi perbatasan setelah menuduhnya memiliki "hubungan gelap" dengan petugas.
Menurut kantor berita Pahjwok, rangkaian bom diikatkan ke tubuh gadis kecil itu dan ia disuruh berjalan menyeberangi sungai menuju target. Tapi ketika menyeberangi sungai yang dingin, gadis itu mulai menangis. Kakaknya, bernama Zahir, yang dicurigai sebagai seorang komandan Taliban, melarikan diri. Beberapa laporan mengatakan ia masih mengenakan rompi ketika ia menyerahkan dirinya ke polisi, tapi laporan lain menyebut Zahir telah mencopot dan membawanya kabur.
Gerilyawan Taliban sering dituduh melakukan cuci otak terhadap anak laki-laki untuk menjadi pelaku bom bunuh diri dalam serangan terhadap sasaran-sasaran internasional atau pemerintah. Tetapi mereka sangat langka menggunakan anak perempuan.
Menurut Kolonel Hamidullah Siddique, upaya serangan itu terjadi di distrik Khan Neshin di selatan provinsi Helmand, dan Spogmai telah menyerahkan diri kepada polisi di sana. Tapi aparat keamanan belum berhasil menangkap Zahir.
Spogmai sendiri meminta kepada polisi agar tidak mengirimnya kembali ke rumah. Ia takut keluarganya akan menghukumnya. Kepada wartawan ia menyatakan kakaknya telah melecehkan dirinya dengan tuduhan memiliki "hubungan gelap" dengan polisi .
Polisi mengatakan Zahir adalah seorang komandan Taliban yang beroperasi di Khan Neshin .
Para pejabat keamanan Afghanistan mengatakan banyak pembom bunuh diri muda diangkut dari sekolah-sekolah agama di wilayah Pakistan. Mereka dipersiapkan untuk melakukan serangan dengan dibekali ayat-ayat suci Al-Quran yang bakal melindungi mereka dari ledakan.
(The Sidney Morning Herald)