indeks
Duduki Jalur Kereta Stasiun, Demo Pedagang Asongan di Cirebon Ricuh

Aksi demonstrasi ratusan pedagang asongan yang biasa menjajakan dagangannya di Stasiun Parujakan Kota Cirebon, berakhir ricuh.

Penulis: Radio Suara Gratia FM

Editor:

Google News
Duduki Jalur Kereta Stasiun, Demo Pedagang Asongan di Cirebon Ricuh
demo, stasiun cirebon, pedagang asongan

KBR68H, Cirebon- Aksi demonstrasi ratusan pedagang asongan yang biasa menjajakan dagangannya di Stasiun Parujakan Kota Cirebon, berakhir ricuh. Aksi demonstrasi dengan memblokir salah satu jalur kereta ini, menuntut diperbolehkan berjualan kembali di area Stasiun. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, mereka mengancam akan tetap bertahan dan melapor ke Pemerintah Daerah.

PT. Kereta Api Indonesia Daop III Cirebon dinilai tidak manusiawi, karena melarang pedagang asongan mencari nafkah. Sikap keras pedagang asongan yang menduduki Jalur 9, membuat suasana semakin memanas karena pedagang tidak mentaati himbauan petugas untuk membubarkan diri dengan tertib.

Aksi saling dorong, dan tarik-menarik antara pendemo dan petugaspun terjadi. Sehingga mengakibatkan sejumlah pedagang terluka karena jatuh dan terinjak bahkan ada yang jatuh pingsan. Pasalnya petugas terpaksa menggunakan cara kekerasan agar mereka membubarkan diri.

Menurut koordinator pedagang asongan Naryo Ambon, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop III Cirebon tidak manusiawi, karena melarang pedagang asongan berjualan dan menggunakan kekerasan dalam membubarkan massa. Ia menungkapkan, bantuan dari PT. KAI Daop III berupa 50 gerobak dorong untuk berjualan tidak tepat sasaran, karena bantuan tersebut diberikan kepada warga lain bukan kepada pedagang asongan.

“Saya mau tanya, yang kasih data penerima bantuan gerobak dorong itu siapa? Saya tidak pernah kasih data nama-nama asongan untuk menerima bantuan,”tegasnya.  Ia melanjutkan, pihaknya tetap menuntut kepada PT. KAI Daop III Cirebon agar diperbolehkan berjualan di area stasiun.

Sementara Juru Bicara PT. KAI Daop III Cirebon Sapto Hartoyo mengatakan, apapun yang terjadi area stasiun harus steril dari pedagang, karena hal ini tertuang dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 2007 Tentang Perkeretaapian.

“Kita melakukan ini karena kita melakukan amanah yang terdapat dalam Undang Undang,”tegasnya.

Pihaknya membantah keras bersikap tidak manusiawi terhadap pedagang asongan, pasalnya jauh-jauh hari sudah melakukan sosialisasi. Selain itu, pedagang yang tidak berjualan diberikan sejumlah solusi yakni memberikan bantuan gerobak dorong agar tetap dapat berjualan diluar area stasiun, memberikan kesempatan kepada pedagang untuk menjadi porter, dan merekrut pedagang menjadi tenaga keamanan di stasiun. Sapto menambahkan, pedagang yang terluka dan pingsan ditangani bagian kesehatan Stasiun Parujakan.

Sumber: Radio Suara Gratia FM

demo
stasiun cirebon
pedagang asongan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...