Terminal bongkar muat sebagai sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat Lhokseumawe, Aceh, diresmikan hari ini, Selasa (30/9). Pembangunan terminal yang memakan anggaran Rp5,8 miliar itu bersumber dari dana otonomi khusus (otsus) dan Anggaran Pendapata
Penulis: Erwin Jalaluddin
Editor:

KBR, Lhokseumawe – Terminal bongkar muat sebagai sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat Lhokseumawe, Aceh, diresmikan hari ini, Selasa (30/9). Pembangunan terminal yang memakan anggaran Rp5,8 miliar itu bersumber dari dana otonomi khusus (otsus) dan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).
Menurut Wali Kota Lhokseumawe, Suadi Yahya, selain menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat, keberadaan terminal itu diharapkan bias menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
”Pertumbuhan ekonomi baru adalah adanya toke-toke yang mau membangun gudang di samping terminal, sebelum membawa atau mengangkut barang ke lokasi, yaitu ke pusat kota atau ke tempat yang lain. Untuk menciptakan lapangan baru untuk masyarakat di sekitar sini,” kata Suadi kepada Portalkbr, usai peresmian terminal bongkar muat di Kemukiman Kandang, Kecamatan Muara Dua, Selasa (30/9)
Menurut dia, terminal bongkar muat itu sangat penting untuk mengatasi permasalahan kerusakan jalan akibat muatan yang melebihi kapasitas. Ia memperkirakan, ada sekitar ratusan unit armada truk yang melintasi perkotaan setiap hari. Ini, kata dia, memiliki nilai ekonomis melalui biaya parkir dan retribusi.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Lhokseumawe, Ishak Rizal mengatakan, pihaknya kini sedang menyempurnakan kelengkapan fasilitas terminal tersebut.
Editor: Anto Sidharta