indeks
Digusur, Warga Bong Suwung Yogya Ngadu ke DPRD

Ratusan warga penghuni Bong Suwung, Yogya mengadu ke DPRD DIY. Mereka berharap, DPRD DIY bisa menjembatani persoalan terkait rencana PT KAI untuk mengosongkan lapak-lapak warung untuk pembangunan lahan terbuka hijau.

Penulis: Star Jogya

Editor:

Google News
Digusur, Warga Bong Suwung Yogya Ngadu ke DPRD
Warga Bong Suwung, Yogya, DPRD, Penggusuran

KBR68H, Yogyakarta - Ratusan warga penghuni Bong Suwung, Yogya mengadu ke DPRD DIY. Mereka berharap, DPRD DIY bisa menjembatani persoalan terkait rencana PT KAI untuk mengosongkan lapak-lapak warung untuk pembangunan lahan terbuka hijau.

Ketua Paguyuban Bong Suwung, Jati Nugroho mengatakan, PT KAI telah memberikan surat kepada 30 warga pemilih lapak sejak 9 April 2013 lalu. Surat dengan No.042/YK/OP/IV/2013 itu berisi permintaan PT KAI untuk mengosongkan dan membongkar lapak-lapak di wilayah tersebut.

“Surat diberikan kepada 30 penghuni Bong Suwung. Intinya kami digusur dan harus meninggalkan Bong Suwung. Kami sudah bertahun-tahun menempati wilayah tersebut untuk mencari nafkah,” ungkap saat beraudiensi dengan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (13/5/2013).

Menurut dia, rencana pengosongan atau penggusuran ini sudah yang kedua kali dilakukan PT KAI. Pertama dilakukan pada 2010, sedangkan yang kedua pada Mei 2013. “Belum ada sosialisasi, tahu-tahu kami sudah mendapat surat untuk memindah dan membongkar lapak. Maka, kami meminta perlindungan kepada DPRD DIY agar pembongkaran tidak dilakukan,” harapnya.

Saat melakukan audiensi di gedung Dewan, mereka ditemui Wakil Ketua DPRD DIY, Sukedi. Di hadapan warga, Sukedi berjanji akan memfasilitasi dan menerima pengaduan warga Bong Suwung. “Nanti kami akan membentuk tim untuk menjembatani masalah ini. Dalam waktu dekat,” tukas Sukedi.

Sumber:Star Jogja
Editor:Anto Sidharta

Warga Bong Suwung
Yogya
DPRD
Penggusuran

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...