indeks
DBD Makan Korban, Banyuwangi Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

“Ada empat kecamatan yang terus kita tingkatkan kewaspadaanya"

Penulis: Hermawan Arifianto

Editor:

Google News
Pengasapan
Ilustrasi: Pengasapan untuk pencegahan perkembangbiakan nyamuk DBD Aedes aegypti di Kota Madiun, Jatim, Jumat (16/02/24). (Antara/Siswowidodo)

KBR, Banyuwangi- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banyuwangi, Jawa Timur, dalam kurun waktu 5 bulan terkahir, tercatat ada 137 kasus, dan dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, adanya peningkatan kasus yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu mulai terlihat sejak  November 2023 lalu yang jumlah penderita DPD Mencapai 10 kasus. Sedangkan pada bulan Desember naik cukup signifikan mencapai 23 kasus

Kata Amir, pada   Januari 2024 tercatat 29 kasus DBD, sedangkan pada  Februari merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 49 kasus DBD, dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Yaitu warga Kecamatan Muncar dan Kecamatan Gambiran Banyuwangi.

Kata dia, pada  Maret ini   DBD tercatat  mencapai 26 kasus.

“Ada empat kecamatan yang terus kita tingkatkan kewaspadaanya. Yang paling tinggi itu Muncar 15 kasus, Srono ada 14, terus Tegaldelimo ada 9, Bangorejo 9. Lainya ada beberapa tidak terlalu banyak, tapi hampir terjadi pada semua kecamatan. Tanggal 1 Februari kemarin ini terus dipantau tiap minggu dievaluasi juga sama bupati. Jadi tanggal 1 Februari sudah ada edaran dari bupati untuk menggiatkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk,” ujar Amir Hidayat Senin (25/3/2024) di Banyuwangi

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan, untuk kecamatan yang paling tinggi munculnya kasus DBD yaitu wilayah Kecamatan Muncar, Srono, Tegaldelimo dan Kecamatan Bangorejo. Wilayah tersebut menurutnya merupakan daerah endemis kasus DBD di Banyuwangi.

Baca juga:

Meningkatknya kasus DBD yang cukup signifikan tersebut dipengarhui faktor cuaca terutama musim hujan saat ini. Selain itu juga kurang sigapnya masyarakat dalam menyambut datangnya musim hujan karena tidak adanya tindakan pencegahan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)


Editor: Rony Sitanggang

DBD
Demam Berdarah
pemberantasan sarang nyamuk

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...