Sebanyak Rp 10 miliar Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Bus Trans Jogja terancam mangkrak dan tak digunakan akibat belum beroprasinya 20 unit bus hibah dari pemerintah pusat.
Penulis: radio star jogja
Editor:

Sebanyak Rp 10 miliar Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Bus Trans Jogja terancam mangkrak dan tak digunakan akibat belum beroprasinya 20 unit bus hibah dari pemerintah pusat.
Ke-20 bus tersebut kini sudah menjadi milik PT Anindya Mitra Internasional (AMI), Salah satu BUMD milik Pemprov DIY. Sedianya ke-20 bus itu dioperasikan untuk menambah 54 unit bus Trans Jogja yang kini telah beroperasi sehingga totalnya berjumlah 74 unit.
Namun karena sebagian bus rusak serta kerja sama pengoperasian bus antara PT AMI dan operator bus PT Jogja Tugu Trans (JTT) belum disepakati, bus tak kunjung beroperasi. Padahal Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Trans Jogja Agus Minang menyatakan, tahun ini anggaran BOK oleh pemerintah dialokasikan untuk membiayai 74 unit bus sebanyak Rp35 miliar.
Dana tersebut dipastikan hanya bakal terserap sekitar Rp25 miliar bila 20 unit bus tak beroperasi. “Eman-eman anggaranya, sudah dianggarkan tapi menganggur enggak digunakan mending untuk kebutuhan lain,” terangnya
Agus mengklaim kerap berkoordinasi dengan PT. AMI. Perkembangan terakhir sebagian bus mengalami kerusakan kecil akibat terlalu lama mangkrak alias tak digunakan sejak dihibahkan pemerintah pusat beberapa tahun silam.
Selain lambatnya pengoperasian 20 unit bus milik PT AMI, penghibahan 20 unit Bus Trans Jogja milik Pemkot ke Pemprov juga belum selesai. 20 unit bus milik Pemkot harus dihibahkan dahulu ke Pemprov selanjutnya ke PT AMI agar dapat memperpanjang pemasangan plat kuning kendaraan.
Sumber: Star Jogja