indeks
Copot Budi Gunawan dari Kepala BIN, Jokowi: Permintaan Pak Prabowo

"Kita juga telah berbicara dengan Pak Prabowo, itu atas permintaan dari Pak Prabowo," kata Jokowi

Penulis: Astri Yuanasari, Hoirunnisa

Editor: Resky Novianto

Google News
BG
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. ANTARA/HO-Humas BIN/am.

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengatakan, pemberhentian Budi Gunawan dari jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), merupakan permintaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Jokowi mengatakan, sebelum memberhentikan Budi Gunawan, ia sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

"Kita juga telah berbicara dengan Pak Prabowo, itu atas permintaan dari Pak Prabowo," kata Jokowi dalam keterangan pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/10/2024).

Sebelumnya, DPR resmi menyepakati Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyebut pelantikan Herindra sebagai Kepala BIN yang baru akan bersamaan dengan pelantikan para Menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

"Kita rencananya hari ini setelah memberikan pertimbangan, besok kita akan paripurnakan dan berkirim surat ke presiden. Nah, kalau keburu mungkin pelantikannya akan bersamaan dengan para menteri kabinet tanggal 21 (Oktober)," kata Dasco di gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad hasil dari uji kelayakan dan kepatutan akan dibawa ke paripurna untuk disahkan.

Herindra dinyatakan lolos dalam uji fit and proper test di DPR sebagai calon kepala BIN. Wakil Menteri Pertahanan itu adalah calon tunggal yang diajukan Jokowi kepada DPR.

Baca juga:

- DPR Menyetujui Herindra sebagai Kepala BIN Menggantikan BG

Budi Gunawan
Presiden Joko Widodo
Prabowo Subianto
Herindra
Badan Intelijen Negara
BIN

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...