Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Wempi Wetipo membantah tudingan mahasiwa yang mengatakan dirinya terlibat korupsi beras miskin atau raskin untuk masyarakat Jayawijaya.
Penulis: Radio Swara Nusa Bahagia
Editor:
KBR68H, Jayapura – Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Wempi Wetipo membantah tudingan mahasiwa yang mengatakan dirinya terlibat korupsi beras miskin atau raskin untuk masyarakat Jayawijaya.
Menurutnya, aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa beberapa waktu lalu sangat bermuatan politik. Ini mengingat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jayawijaya akan digelar pertengahan Juni mendatang. Dalam pilkada itu dia bersama wakilnya Jhoni Banua akan kembali mencalonkan diri sebagai pasangan incumbent.
“Mau Kepolisian atau Kejaksaan kah datang tangkap saya sudah kalau berani. Tanpa bukti yang jelas. (Ada kaitan dengan pemilukada?) Iya jelas dong. Karena begini ada calon Bupati yang dia tiba hari ini, trus dia seting malamnya rapat trus paginya demo kok. Siapa yang tidak tau,” aku Jhon Wetipo.
Bupati Jayawijaya, Jhon Wempi Wetipo mengaku siap diperiksa oleh penyidik jaksa terkait kasus ini. “Kalau mereka memanggil saya untuk dimintai keterangan, pasti saya akan datang,” tegasnya
Sebelumnya, ratusan mahasiswa dan masyarakat Jayawijaya berunjuk rasa di kantor Kejaksaan Tinggi Papua, Senin lalu. Mereka meminta kejaksaan segera menangkap Bupati Jayawijaya karena diduga terlibat korupsi beras raskin, periode 2009 – 2012 yang merugikan Negara milyaran rupiah. Pihak Kejaksaan sendiri mengaku masih menyelidiki kasus ini. (Andi Iriani)
Sumber: Radio Swara Nusa Bahagia