indeks
Bupati Aceng Telah Kembalikan Uang kepada Cawabup

KBR68H, Bandung - Kepolisian Jawa Barat menyatakan Bupati Garut Aceng HM Fikri mengakui telah mengembalikan sebagian uang yang dilaporkan Calon Wakil Bupati Garut Agus Rahmat sebagai uang pemerasan.

Penulis: Ari Nugraha

Editor:

Google News
Bupati Aceng Telah Kembalikan Uang kepada Cawabup
bupati aceng, pemerasan

KBR68H, Bandung - Kepolisian Jawa Barat menyatakan Bupati Garut Aceng HM Fikri mengakui telah mengembalikan sebagian uang yang dilaporkan Calon Wakil Bupati Garut Agus Rahmat sebagai uang pemerasan. Menurut juru bicara Kepolisian Jawa Barat Martinus Sitompul, pada pemeriksaan oleh Direktorat Kriminal Umum itu diketahui Aceng HM. Fikri baru membayar Rp. 50 juta lewat transfer bank untuk pengembalian duit Rp 250 juta dalam bentuk mata uang dollar.

"Pengakuan yang bersangkutan (Aceng Fikri) itu kan yang krusial itu adalah pada saat penyerahan uang itu. Itu yang masih perlu didalamin untuk dicocokan antara satu dengan yang lain. Sehingga kita buat berita acara konfrontir yang kemudian akan kita dalamin nanti pernyataan-pernyataan, keterangan-keterangan," ujarnya di Mapolda Jawa Barat, jalan Soekarno-Hatta, Bandung.

Juru bicara Kepolisian Jawa Barat Martinus Sitompul menyebutkan hasil pemeriksaan memakan waktu delapan jam. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kebenaran laporan adanya pemerasan oleh Aceng Fikri kepada Agus Rahmat. Martinus menambahkan hasil pemeriksaan akan diteliti dengan tenggat waktu dua hari.

Untuk itu, Kepolisian Jawa Barat akan melakukan gelar perkara kasus pemerasan dan penipuan dengan terduga Bupati Garut Aceng HM. Fikri. Bupati Garut Aceng HM. Fikri dilaporkan ke polisi oleh Agus Rahmat atas tuduhan pemerasan senilai Rp 250 juta dalam bentuk mata uang dollar serta Rp1,4 miliar. Agus merasa ditipu karena tak kunjung diangkat menjadi Wakil Bupati Garut.

bupati aceng
pemerasan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...