Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang, Sumatera Barat, kembali menemukan zat pewarna tekstil Rhodamine dan pengawet mayat boraks pada sejumlah makanan dan minuman berbuka (takjil) yang dijual di delapan pasar di Kota Padang.
Penulis: Zulia Yandani
Editor:

KBR68H, Padang - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang, Sumatera Barat, kembali menemukan zat pewarna tekstil Rhodamine dan pengawet mayat boraks pada sejumlah makanan dan minuman berbuka (takjil) yang dijual di delapan pasar di Kota Padang.
Kepala BPOM Padang Indra Ginting mengatakan, sejak hari ke-2 Ramadhan hingga 16 Juli lalu, BPOM telah mengambil 68 sampel makanan dan minuman berbuka yang di delapan pasar yakni: pasar sekitar Simpang Haru, Imam Bonjol, Alai, hingga sekitar Pasar Lubuk buaya
Indra Ginting menjelaskan, dari 68 sampel yang diambil, 41 diantaranya telah selesai diuji. Dari hasil uji, 7 sample mengandung zat berbahaya. Pada cendol di temukan rhodamine alias zat pewarna untuk tekstil, dan pengawet jenis boraks dalam minuman rumput laut.
"Dari 68 sampel, sudah 41 sample yang di periksa, 7 diantaranya mengandung zat berbahaya. Maka kita berkoordinasi dengan dinas pasar, dan pedagang yang selalu berganti ganti setiap tahunnya. Mana tau ketidaktahuan pedagang," jelas Indra Ginting.
Kepala Balai POM Padang Indra Ginting menambahkan, rhodamine dan Boraks dalam minuman berbuka kerap ditemukan setiap sidak Ramadhan.
BPOM, kata dia, akan menggencarkan sosialisasi kepada pedagang agar berhati-hati dalam mengolah makanan yang menggunakan zat berbahaya. Sebab bahan-bahan itu dapat memicu ganguan kesehatan seperti ginjal dan kanker. Warga juga diminta lebih hati-hati dalam memilih makanan.
Editor: Anto Sidharta