Mulai tahun depan, Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Papua, akan kembali diaktifkan sebagai bandara internasional.
Penulis: Radot Gurning
Editor:

KBR68H, Biak - Mulai tahun depan, Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Papua, akan kembali diaktifkan sebagai bandara internasional.
General Manager PT Angkasa Pura Bandara Frans Kaisiepo Biak, Merpin Butar-butar mengatakan, ini kebijakan Gubernur Papua, Lukas Enembe untuk menjadikan Biak sebagai pintu gerbang pariwisata dan investasi di Papua dan Papua Barat. Sebagai langkah awal, kata Butar-butar, Gubernur Propinsi Papua akan mengalokasikan dana di APBD 2014 Propinsi Papua, untuk pembayaran ganti rugi tanah dan pemagaran seluruh kawasan bandara.
“Terus yang kedua nanti, kami dari komite CIQ ((Custom Immigration Quarantine, red.) yakni -bea cukai, imigrasi dan karantina, akan kami kordinasikan supaya mempersiapkan fasilitas itu di bandara ini, untuk melayani penerbangan internasional. Karena itu syarat utama bandara untuk penerbangan internasional. Prasyarat tadi pagar. Kalo sudah itu maka penerbangan asing sudah bias masuk,” jelas Merpin Butar-butar di Biak, Kamis (7/11).
Panjang landasan Bandara Frans Kaisiefo 3,5 kilo meter lebih, lebar 45 meter, dapat didarati pesawat jumbo jet Boeing 747. Bandara Frans Kaisiepo merupakan landasan terpanjang kedua di Indonesia setelah Bandara Batam.
Pada 20 tahun lalu, bandara Biak ini pernah aktif sebagai bandara internasional, yang didarati pesawat garuda dengan rute penerbangan Bali, Biak, Los Angeles, Honolulu.
Editor: Anto Sidharta