masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan kepada publik
Penulis: Astri Yuanasari, Yudha Satriawan, Hoirunnisa
Editor:

KBR, Jakarta- Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi satu-satunya poros partai politik yang belum mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres). Anggota KIM sekaligus Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menyebut figur bakal cawapres Prabowo Subianto sudah ditentukan. Namun koalisi pengusung Prabowo masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan kepada publik.
"Tidak ada kendala, hanya proses aja yang akan kita selesaikan. Dan bilamana itu sudah selesai baru itu akan kita umumkan. Karena tiap-tiap koalisi melibatkan sejumlah partai, jadi ada proses yang harus dilalui, itu aja, tidak ada kendala apapun. Namanya sudah fix, kita sudah tahu siapa, dan tinggal kita umumkan saja. Kira-kira kapan pak diumumkannya? Nanti pada waktunya," kata Dave kepada KBR, Kamis (19/10/2023).
Dave mengatakan, cawapres yang dipilih untuk mendampingi Prabowo adalah sosok yang sepadan dan bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain.
"Ini kan berbicara tentang menjalankan roda pemerintahan untuk mendampingi seseorang calon presiden yang sangat mengerti dan memahami kondisi bangsa. Jadi harus yang sepadan kemampuan dan ilmunya, dan juga harus bisa melengkapi kebutuhan-kebutuhan ataupun kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga pasangan ini adalah pasangan yang sempurna," kata Dave.
Baca juga:
- Dua Pasang Bakal Capres-Cawapres Buka-Bukaan Visi Misi Pilpres 2024
- Dua Pasangan Capres dan Cawapres Daftar ke KPU pada Hari Pertama
Surat SKCK
Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu figur yang mendapat dukungan dari para kader Gerindra di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan tim relawan. Namun, putra sulung Presiden Joko Widodo itu membantah telah mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) maupun Surat Keterangan Tak Pernah Dipidana. Surat itu merupakan syarat pendaftaran capres dan cawapres.
"Jangan membuat berita yang membuat resah. Ngurus di mana Kan saya di sini terus. Dicari saja, saya mengurus SKCK di mana. Cek saja ke Polda, telepon Polda apakah Gibran ngurus SKCK," ujar putra sulung Presiden Jokowi itu di Balaikota, Kamis (19/10/2023).
Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir telah mendapat SKCK yang diterbitkan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri. Erick juga telah didukung Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Selain Erick, Kepolisian juga telah menerbitkan SKCK untuk Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Adapun partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju antara lain Partai gerindra, Golkar, PAN, PBB, Demokrat, garuda, Gelora dan Prima.
Baca juga:
Survei Prabowo-Erick Unggul
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, sebanyak 38 persen responden akan memilih Prabowo jika dipasangkan dengan Erick. Disusul Ganjar-Mahfud MD 32,3 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,9 persen.
Peneliti LSI Djayadi Hanan mengatakan, ada tiga nama yang menguat menjadi pendamping Prabowo pada Pilpres 2024.
"Saya kira banyak diantara kita yang menduga kemungkinan besar atau dugaannya Prabowo akan memilih 1 diantara 3 kemungkinan yaitu Erick Thohir, atau Khofifah Indar Parawansa, atau pasca-putusan MK kemarin adalah Gibran Rakabuming Raka," ujar Peneliti LSI Djayadi Hanan dalam pemaparannya di kanal Youtube LSI, Kamis (19/10/2023).
Peneliti LSI Djayadi Hanan mengatakan Prabowo selalu unggul dalam setiap simulasi dengan siapapun pendampingnya. Namun, Djayadi mengungkap, elektabilitas Prabowo mencapai level terkuat saat berpasangan dengan Erick.
Djayadi mencatat simulasi tiga nama tunggal bacapres teratas, hasilnya Prabowo unggul dengan perolehan angka 37%, Ganjar Pranowo 35,2% sementara Anies Baswedan 22,7%. Pada Oktober 2023 ini Prabowo mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 32,5% menjadi 37%.
Survei dilakukan pada 2-8 Oktober 2023 terhadap 1.620 responden. Target populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan pewawancara yang terlatih. Margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pemilihan sampel dilakukan melalui multistage random sampling. Kontrol kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Editor: Muthia Kusuma