KBR68H, Balikpapan - Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Balikpapan (FPLB) melakukan aksi demo, menolak dimasukkannya wilayah Balikpapan dalam Rencana Tata Ruang/ Wilayah (RT/RW) Provinsi sebagai wilayah yang diperuntuk
Penulis: Teddy Rumengan
Editor:

KBR68H, Balikpapan - Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Balikpapan (FPLB) melakukan aksi demo, menolak dimasukkannya wilayah Balikpapan dalam Rencana Tata Ruang/ Wilayah (RT/RW) Provinsi sebagai wilayah yang diperuntukkan sebagai wilayah pertambangan.
Koordinator FPLB Fadillah meminta Pemerintah Kota dan DPRD Balikpapan agar menolak wilayah Balikpapan dimasukkan dalam RT/RW yang diperuntukkan untuk pertambangan. Jika masuk dalam wilayah pertambangan, Balikpapan akan terkena kerusakan lingkungan dan persoalan yang menimpa masyarakat FPLB juga mendesak agar Pemkot dan DPRD Balikpapan segera membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pelarangan menambang di wilayah Balikpapan.
"Terkait wacana akan dimasukkannya wilayah Balikpapan ke dalam RT/RW Provinsi yang diperuntukkan untuk wilayah pertambangan, intinya sebagai langkah preventif, kita tidak mau lagi ada timbul ijin-ijin eksplorasi batubara dan lainnya," kata Faris fadillah, Kamis (24/4).
Koordinator FPLB Faris Fadillah menambahkan, mereka juga menolak rencana pembangunan jembatan trans Kalimantan yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara karena dianggap akan menganggu dan merusak Teluk Balikpapan.
Desakan lain yaitu meminta agar lokasi pembangunan Pangkalan TNI Angkatan Laut di Melawai segera dipindah.
Editor: Luviana