Dua desa di Kecamatan Biboki Meonleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur nyaris hilang akibat erosi. Desa yang terletak di tepi sungai tersebut adalah Luniup dan Matabesi.
Penulis: Oscar Praso
Editor:

KBR68H, Timor Tengah Utara - Dua desa di Kecamatan Biboki Meonleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur nyaris hilang akibat erosi. Desa yang terletak di tepi sungai tersebut adalah Luniup dan Matabesi. 
Kepala Desa Matabesi, Rinis Tani i mengatakan, pengikisan terus terjadi setiap kali banjir. Akibatnya jarak tepian sungai dengan pemukiman warga tersisa 20 meter saja, dari sebelumnya 75 meter.
“Dulu kali ( Sungai-red) ini di sebelah sana yang ada tebing itu, tapi karena dia terbentur tebing itu banjir mengalir dan mengikis ke sini. (Tinggal berapa meter ke pemukiman warga?) tinggal 20 meter sudah masuk dipemukiman warga. Konsep saya kalau saya tetap kepala desa, berarti kami siap kembali ke kampung lama di atas,” katanya kepada KBR68H.
Kepala Desa Matabesi, Rinis Tani i menambahkan, masalah ini sudah dilaporkan ke pemerintah daerah sejak 2006 lalu, namun tidak pernah ditanggapi. 
Kata dia, selain mengikis kebun warga, banjir juga menghayutkan ratusan tanaman umur panjang seperti Jati, Asam, dan Kemiri. Rinis berharap pemerintah segera memasang bronjong di tepian sungai. Desa Luniup dan Matabesi saat ini dihuni sekitar 300 kepala keluarga.


