KBR, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menduga ada permainan dalam perekrutan petugas harian lepas (PHL) di Dinas Kebersihan.
Penulis: Ninik Yuniarti
Editor:

KBR, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menduga ada permainan dalam perekrutan petugas harian lepas (PHL) di Dinas Kebersihan. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, banyak dari petugas yang tercatat sebenarnya berprofesi sebagai loper koran dan pemulung. Namun, Ahok enggan melaporkan temuan tersebut kepada Inspektorat DKI. Menurutnya, banyak oknum di Inspektorat yang justru mengambil keuntungan dari laporan pelanggaran. (Baca: Ahok Marahi Pejabat Dinas Kebersihan)
"Nah ini kita lagi cek ini, orang-orang ini berapa lama, kalau ketemu gini, udah deh saya bisa penjarakan kalian, tapi suruh siapa yang ngecek? Inspektorat, kadang-kadang untuk inspektorat, justru dapat duitnya ya gini. Saya laporin inspektorat, ya sudah dia dapat rejeki dari oknum dong," kata Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, (16/5).
Basuki Tjahaja Purnama menambahkan, guna menekan kecurangan dalam pemerintahan, DKI akan melakukan tes ulang pada pegawai di level eselon II dan III. Dari hasil tes tersebut, ia berharap ada perubahan mendasar dalam kualitas pegawai.
Sebelumnya, Ahok memarahi Kepala Dinas Kebersihan Saptastri Ediningtyas karena memberi data petugas harian lepas (PHL) yang mencapai angka 17 ribu orang. Menurutnya, dengan jumlah sebanyak itu seharusnya Jakarta terjamin kebersihannya.
Editor: Nanda Hidayat