indeks
3 Tahun, Siswa SD di Bogor Belajar di Teras Depan Kelas

Sudah tiga tahun ini, proses belajar-mengajar di SD Negeri Tajur Halang 4, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa berlangsung di teras depan kelas. Tanpa meja dan kursi, anak-anak ini duduk di lantai, sambil mendengarkan guru menyampaikan pelajaran.

Penulis: Rafik Maeilana

Editor:

Google News
3 Tahun, Siswa SD di Bogor Belajar di Teras Depan Kelas
3 Tahun, Siswa SD, Bogor, Teras Depan Kelas

KBR68H, Bogor - Sudah tiga tahun ini, proses belajar-mengajar di SD Negeri Tajur Halang 4, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa berlangsung di teras depan kelas. Tanpa meja dan kursi, anak-anak ini duduk di lantai, sambil mendengarkan guru menyampaikan pelajaran.

Belajar di teras kelas, selain tak ada fasilitas pendukung, pelajar terpaksa belajar dengan kondisi tak nyaman akibat kepanasan, bahkan kehujanan. Walaupun tidak nyaman, sekolah terpaksa melakukan ini, karena karena keterbatasan ruang kelas.

Kepala Sekolah SDN Tajur Halang 4 Achmad Sugandi mengatakan, ruang kelas yang ada tidak cukup untuk menampung semua pelajar dari kelas I hingga VI. Akibatnya, sekolah pun melakukan giliran; sebagian belajar di kelas, sebagaian lagi belajar di teras depan kelas.

Ia mengatakan, sudah sekitar tiga tahun ia Pemda Kabupaten Bogor merenovasi ruang kelas yang rusak agar bisa digunakan kembali. Tetapi hingga kini belum ada tanggapan. Perbaikan, kata dia, dilakukan di ruang kelas yang tak butuh perbaikan.

“Sudah diajukan oleh kami, tapi ya nunggu aja gitu. Sudah, yang ada rehab, yang bagus direhab. Yang seharusnya direhab, tetapi tidak direhab,” kata Achmad Sugandi saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan belajar, Jumat (25/10).

Achmad Sugandi kini hanya bisa berharap agar perbaikan kelas yang rusak sehera diperbaiki tanpa salah sasaran.

Editor: Anto Sidharta

3 Tahun
Siswa SD
Bogor
Teras Depan Kelas

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...