RAGAM

Tingkatkan Sistem Ketahanan Kesehatan di tengah Ancaman Kesehatan Global

Sekarang, karena kita punya teknologinya, untuk membuat vaksin cukup waktu tidak lebih dari 200 hari.

DIPERSEMBAHKAN OLEH Kementerian Kesehatan RI / Paul M Nuh

Tingkatkan Sistem Ketahanan Kesehatan di tengah Ancaman Kesehatan Global
Waktu Indonesia Sehat Season 2: Tingkatkan Sistem Ketahanan Kesehatan di tengah Ancaman Kesehatan Global.

KBR, Jakarta - Pandemi Covid 19 yang belum lama terjadi telah mengguncang sistem kesehatan global maupun nasional. Meski memberikan dampak buruk pada berbagai bidang, pandemi juga memberikan banyak pelajaran dan melahirkan kesadaran-kesadaran baru. Pandemi dimanfaatkan pemerintah sebagai momentum untuk berbenah, mengoreksi, menyempurnakan dan memperbaharui sistem kesehatan di Tanah Air melalui 6 pilar program transformasi kesehatan nasional.

Pada pilar ketiga dari transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan memegang peran penting untuk mempertahankan sistem kesehatan yang baik di tengah ancaman kesehatan global. Hal ini juga mencakup pembuatan atau produksi hingga distribusi farmalkes yang lancar dan bisa diproduksi di dalam negeri.

Lalu, bagaimana implementasi transformasi sistem ketahanan kesehatan dilakukan dan meliputi apa saja?

Roy Himawan, Apt, MKM - Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI menjelaskan, pandemi Covid-19 membawa pelajaran penting, bahwa dengan segenap kemampuan yang kita miliki kita masih tergagap-gagap menghadapi pandemi. Tertatih-tatih, bekerja keras untuk keluar dari pandemi untuk kembali dalam keadaan normal.

Kita masih ingat betapa sulitnya mendapatkan vaksin pada masa awal-awal pandemi. Kita menjadi salah satu negara yang kurang beruntung karena harus mencari sendiri vaksin tersebut. Membutuhkan waktu selama 1,5 - 2 tahun untuk memperoleh vaksin yang dibutuhkan.

Teknologi menjadi faktor kunci untuk kita bisa menyelenggarakan sistem kesehatan yang memiliki ketahanan yang cukup. Contoh konkretnya adalah, ketika kita bicara vaksin, kita menganggap vaksin merupakan sebuah produk yang dikembangkan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Perlu waktu kurang lebih 3-5 tahun, ada uji klinik, teregistrasi sehingga diakui keamanan dan mutunya, sehingga dapat digunakan oleh masyarakat.

Pandemi kemarin memberikan pelajaran bahwa, jika kita bekerja bersama, punya common goals yang sama, semua berupaya agar bisa cepat tersedia bagi masyarakat, maka kurang dari 2 tahun sejak patogennya teridentifikasi, vaksin sudah bisa dibuat. Sekarang, karena kita punya teknologinya, untuk membuat vaksin cukup waktu tidak lebih dari 200 hari.

Dalam memperkuat ketahanan kesehatan global, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama secara global merupakan hal yang dipandang sangat penting, karena kita punya keterbatasan sumber daya, keterbatasan pengalaman, keterbatasan kesempata untuk mendapatkan dan terlibat dalam pengembangan produk baru. Kita menjalin hubungan dengan Bill & Melinda Gates Foundation, World Bank, WHO, dll.

Lebih lengkap perbicangan dengan Himawan bisa anda simak di Youtube KBR dan Podcast KBR Prime.

Simak juga: Kini Layanan Kesehatan Semakin Berkualitas dan Mudah Diakses - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!