RAGAM

Teknologi Dorong Percepatan Digital di Sektor Kesehatan

Dengan adanya digital, proses yang tadinya dilakukan secara manual, layanan-layanan yang tadinya dilakukan secara fisik datang ke rumah sakit bisa dilakukan secara digital.

DIPERSEMBAHKAN OLEH Kementerian Kesehatan RI / Paul M Nuh

Teknologi Dorong Percepatan Digital di Sektor Kesehatan
Waktu Indonesia Sehat Season 2: Teknologi Dorong Percepatan Digital di Sektor Kesehatan.

KBR, Jakarta - Semakin tahun, perkembangan teknologi semakin pesat. Transformasi teknologi kini sudah kita rasakan di berbagai sektor industri. Salah satunya adalah layanan kesehatan.

Untuk menghadapi era modern ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mendesain blueprint untuk transformasi teknologi kesehatan yang dapat digunakan oleh semua bisnis pelayanan kesehatan.

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan pelayanan kesehatan di Indonesia yang lebih efektif, setiap rumah sakit dan juga klinik diharapkan dapat menerapkan transformasi digital bagi keseluruhan prosesnya.

Bagaimana implementasi transformasi teknologi kesehatan sejauh ini dilakukan? Seperti apa strategi dan inovasi sistem teknologi kesehatan di Indonesia?

Bagi Setiaji S.T., M. Si - Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan/ Chief of DTO Kemkes RI, teknologi dampaknya sangat besar, tidak hanya di bidang kesehatan tapi di bidang lainnya. Sebagai contoh di bidang financial. Transaksi bank tidak perlu lagi datang ke bank dengan membawa berbagai dokumen, tapi cukup dengan gadget. Hal ini juga terjadi di bidang layanan kesehatan.

Dengan adanya digital, proses yang tadinya dilakukan secara manual, layanan-layanan yang tadinya dilakukan secara fisik datang ke rumah sakit bisa dilakukan secara digital. Sehingga timbul telemedicide, telekonsultasi sehingga mempercepat proses layanan.

Digitalisasi di bidang kesehatan menurut Setiaji sudah dimulai dari lama, hanya akselerasinya memang tidak secepat perbankan. Kita ada pengalaman baik menangani pandemi covid-19 dengan baik. Tidak ada salahnya teknologi yang kita kuasai kita gunakan dalam pelayanan kesehatan.

Sementara dari sisi masyarakat ada stigma bahwa teknologi ini hanya untuk masyarakat di pedesaan. Pada saat covid-19 sebetulnya pelayanan kesehatan secara digital meningkat cukup drastis. Jadi sebetulnya kebutuhan pelayanan digital itu ada, hanya tinggal pemerintah bisa bergerak bersama untuk mengisi gap-gap tadi, antara lain infrastuktur, internet akses, digital literasi, dan lain-lain.

Selengkapnya percakapan terkait teknologi digital di bidang kesehatan bisa anda simak di Youtube KBR dan podcast KBR Prime.

Baca juga: Jumlah Nakes Kurang dan Tak Merata, Apa Solusinya? - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!