Kasus kekerasan seksual di lingkungan pesantren yang diadukan merupakan puncak gunung es. Pasalnya, banyak kasus kekerasan seksual di pesantren tidak diadukan/dilaporkan. Jumlah laporan tersebut menunjukkan bahwa sistem penyelenggaraan pendidikan nasional perlu serius mencegah dan menangani kekerasan, salah satunya di lembaga pendidikan pesantren. Podcast kali ini menghadirkan narasumber yang aktif mengadvokasi kasus kekerasan seksual di pesantren, Yakni Kak Masayu, salah satu pendiri For Mujeres, komunitas yang konsen diisu kampanye dan advokasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di pesantren. Podcast ini diproduksi tim Rahima. Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Serangkaian kasus ekstremisme berbasis kekerasan kini melibatkan perempuan dan anak, hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan berpotensi aktif menjadi pelaku dan sangat mungkin memanipulasi keluarganya termasuk anak untuk menjadi pelaku juga. Berdasarkan kasus-kasus tersebut, maka keluarga menjadi ruang yang potensial untuk menjadikan seseorang menjadi intoleran. Podcast kali ini, kita akan sharing pengalaman terkait membangun toleransi dari rumah bersama dua narasumber. Pertama ada Ibu Anis Farikhatin yang merupakan seorang Ibu dari 3 anak, dan aktif sebagai pengajar juga dosen serta pegiat di Pappirus ( perkumpulan Pengembang Pendidikan Interreligius). Kedua ada Azis Muharam Mulyadi, selama kuliah, Azis memiliki pengalaman sebagai simpatisan ormas-ormas intoleran. Podcast ini diproduksi tim Rahima Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Menstruasi tak cuma bicara soal siklus reproduksi yang dialami oleh perempuan, tetapi juga terkait dengan lingkungan. Penggunaan pembalut sekali pakai saat menstruasi ternyata membawa dampak merugikan bagi bumi kita. Kali ini Aisyiyah berbincang bareng Ketua Divisi Lingkungan Hidup dari Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Bunda Hening Parlan dan aktivis perempuan, Dede Dwi Kurniasih. Podcast ini diproduksi tim Aisyiyah. Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Orang tua di ratau sedangkan anak-anak di desa sejatinya tak melunturkan terikatan antara keduanya. Pengasuhan gotong royong berupaya memperkuat pengasuhan lintas batas dengan terus memperkuat keterhubungan antara orang tua dan anak-anak mereka melalui berbagai alat komunikasi masa kini. Bukan hal mudah memang, untuk melakukan ini semua. Berbagai tantangan dihadapi, diantaranya seperti kendala alat komunikasi yang belum dimiliki oleh sang anak, orang tua di rantau yang tak diizinkan majikan untuk komunikasi dengan keluarga, juga jaringan internet yang masih lemah di beberapa titik di desa. Seperti apa pengasuhan jarak jauh yang terjadi ala Ledokombo, Kita dengar ceritanya dari beberapa narasumber diantaranya Nurhalimah (anak pekerja migran), Faida (pekerja migran), Sisilia Velayati (pendamping masyarakat), dan Mohammad Ali (Pendamping anak dan sekolah pak-bapak). Podcast ini diproduksi tim Tanoker Ledokombo. Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Susah cari waktu untuk mengembangkan potensi diri? Dengan kesibukan sehari-hari yang menghadang, dan keluarga yang perlu perhatian kita. Lantas, bagaimana menjadi ibu yang sigap mengatur waktu untuk menjadi produktif? Yuk mari belajar bersama manajemen waktu di episode kali ini bareng Endang Prasdianti, Leader Ekosistem Ibu Pembaharu. Podcast ini diproduksi tim Ibu ProfesionalAda kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email kepodcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Pada episode ini kita mau mengupas pengasuhan gotong royong yang selama ini berjalan di Ledokombo. Ini adalah bentuk pengasuhan yang diyakini efektif sejauh ini oleh masyarakat setempat. Nah, Sebagai wilayah pengirim pekerja migran, tentu di Ledokombo banyak anak-anak yang ditinggalkan orang tua mereka untuk berjuang di luar daerah, baik dalam maupun luar negeri. Sekolah Bok-ebok, Sekolah Pak-bapak dan Sekolah Eyang berkolaborasi untuk menjawab permasalahan ini. Sekolah Bok-ebok terorganisir melalui kelompok pengajian di kampung. Demikian juga Sekolah Pak-bapak yang terhimpun dari kelompok arisan bapak-bapak. Sementara, Sekolah Eyang bermula dari senam dan pengajian. Mengenal lebih jauh soal ini, kita simak yuk cerita dari para narasumber: kepala sekolah bokebok Ledokombo, Siti Latifah; kepala sekolah sekolah eyang "segar" Ledokombo, Juhariyah; dan Dewi Tri Lestari selaku anak buruh migran yang memberikan kesaksian mengenai efektivitas pengasuhan gotong royong ini. Podcast ini diproduksi tim Tanoker Ledokombo Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Perubahan iklim lebih berbahaya bagi perempuan dan anak. Studi menunjukkan bahwa kelangkaan sumber daya alam berdampak pada peningkatan kekerasan dalam rumah tangga hingga pernikahan anak. Episode ini, Aisyiyah ngobrol bareng Ketua Divisi Lingkungan Hidup dari Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana atau LLHPB Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Bunda Hening Parlan. Podcast ini diproduksi tim Aisyiyah. Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Setiap orang tentu memiliki tantangan dalam hidupnya. Sebagian teman-teman difabel misalnya dihadapkan pada tantangan seperti dipinggirkan dari lingkungan sosialnya. Padahal bisa hidup inklusif di tengah masyarakat menjadi kebutuhan semua orang. Karena itulah, penting untuk menciptakan masyarakat yang inklusif. Masyarakat yang inklusif berarti mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberbedaan serta mengakomodasinya ke dalam lingkungan sosial masyarakat. Nah, episode kali ini membahas soal bagaimana membangun inklusivitas bersama dengan Bu Hamidah, leader dari Magnetic, gerakan untuk mewujudkan lingkungan yang inklusif difabel. Podcast ini diproduksi tim Ibu Profesional.Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Bermain itu bukan sekadar bermain, karena lewat bermain justru kita bisa mendorong perubahan. Tak percaya? Coba tengok Ledokombo, sebuah kecamatan di Jember, Jawa Timur. Lewat bermain, aspirasi dan kreativitas anak-anak Ledokombo mendapatkan ruang. Lantas bagaimana suara anak-anak Ledokombo yang bermain, juga ikut mendorong perubahan di desanya? Apa yang berubah dari diri mereka? Apa yang mereka ubah lewat bermain? Kita akan berbincang dengan dua anak muda Ledokombo, Atsror Ryan Alif & Mutiara Cahya Nurani. Podcast ini diproduksi oleh tim Tanoker Ledokombo. Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id

Membuat perjanjian pranikah belum populer di Indonesia. Bahkan ada beberapa yang menolak karena dianggap membebani salah satu pihak, ada juga yang berpendapat perjanjian pranikah membuat pernikahan tidak lagi dilakukan atas nama cinta. Tapi ada pula yang mendukung perjanjian pranikah. Tujuannya untuk menghindari konflik yang mengandung kekerasan oleh salah satu pihak kepada pasangannya. Jadi apakah sebaiknya perjanjian pranikah dibuat atau tidak ya? Bagaimana hubungan antara perjanjian pranikah ini dengan isu KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga)? Kami berbincang dengan seorang penyintas KDRT yang dirahasiakan identitasnya di sini. Podcast ini diproduksi tim Rahima. Ada kritik, saran atau usulan tema? Jangan ragu dan malu, kirimkan email ke podcast@kbrprime.id atau DM ke akun Instagram @kbr.id