NUSANTARA

Gempa M 4,9 di Kabupaten Bandung Sebabkan Banyak Rumah Rusak

"Kondisi di lapangan hari ini masyarakat masih dalam kondisi kekalutan"

AUTHOR / Arie Nugraha

EDITOR / Rony Sitanggang

Gempa Kabupaten Bandung
Rumah warga di Desa Cibeureum rusak akibat gempa Kabupaten Bandung berkekuatan M 4,9. (Khadafi/Sekdes Desa Cikembang)

KBR, Bandung-  Gempa bumi merusak berkekuatan M 4,9 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 Kilometer berlokasi di darat terjadi Rabu (18/09/24) pada  pukul 09.41 WIB. Gempa mengakibatkan sejumlah bangunan rusak di Desa Cikembang, Cibeureum dan Tarumajaya. Sementara laporan kerusakan dari desa lainnya belum ada info terbarukan.

Menurut Kepala Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Abek Subekti, hampir seluruh bangunan yang ditempati oleh warganya mengalami kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ternyata memang Cibeureum memang sebagai pusat bencana gempa hari ini. Dan kondisi di lapangan hari ini masyarakat masih dalam kondisi kekalutan, masih di luar pasca gempa ini terlihat bangunan-bangunan pada ambruk di tiap rukun warga (RW) yang ada di Desa Cibeureum ini," ujar Abek kepada KBR, Bandung, Rabu (18/9/2024).

Abek mengatakan atas kondisi tersebut, dia menetapkan status tanggap darurat penanggulangan bencana untuk menyelamatkan warganya yang khawatir terjadi gempa susulan.

Abek menyebutkan salah satu langkah dalam status tanggap darurat bencana di daerahnya yakni mendirikan posko pengungungsian darurat sebelum bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung tiba.

"Khususnya bagaimana menyelamatkan warga yang khawatir ada gempa susulan. Salah satunya membuat posko-posko darurat di tiap RW," kata Abek.

Abek menerangkan jumlah warga yang ada di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdapat 19 ribu orang dari 29 Rukun Warga (RW) dan 187 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di enam dusun.

Sementara itu, Kepala Desa Cikembang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Tatang mengatakan banyak rumah warga yang rusak akibat gempa bumi.

"Rumah warga banyak yang rusak kebetulan sekarang lagi ngontek dulu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). (Jumlahnya) Lagi pendataan dulu sama ketua RW," kata Tatang.

Sementara waktu kata Tatang, kini tengah dibuatkan lokasi pengungsian dan dapur umum bagi warga yang terdampak.


Baca juga:


Berdasarkan laporan dari BMKG wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela," jelas Daryono dalam siaran medianya.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).

Daryono menuturkan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI seperti bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu, daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3.1," ungkap Daryono.

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!