RAGAM
YouTube Bangkitkan Ekonomi Digital Indonesia, Menghidupi UKM, Pendidikan, hingga Kreator Musik
Lebih dari 400 ribu kreator dan partner di Indonesia mempekerjakan orang lain untuk menggarap channel YouTube mereka.
AUTHOR / Paul M Nuh
KBR, Jakarta - YouTube telah membawa dampak yang signifikan di Indonesia. Bukan hanya perubahan pada masyarakat, juga dampak ekonomi. Dalam laporannya yang disusun bersama konsultan independen Oxford Economics, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekosistem kreator dan partner YouTube telah menghasilkan nilai ekonomi yang cukup besar bagi ekonomi Indonesia.
laporan tersebut bukan hanya menunjukkan dampak finansial, tapi juga membantu menjangkau audiens secara global dan mengeksporasi berbagai sumber pendapatan lain melalu kemitraan brand, pertunjukkan, dan lain-lain. Saat ini, lebih dari 400 ribu kreator dan partner di Indonesia mempekerjakan orang lain untuk menggarap channel YouTube mereka.
Selama lebih dari 11 tahun, YouTube telah mendukung para creative entrepreneur untuk mengejar target profesional mereka, memfasilitasi mereka untuk berbagi minat dan ide dengan khalayak luas, sambil menghasilkan uang dari sana. YouTube telah berkembang dari sekadar tempat untuk meng-upload dan membagikan video menjadi platform untuk menemukan audiens, terhubung dengan mereka, dan terus mengembangkan bisnis.
Tentang kontribusi ekonomi YouTube, Gautam Anand, Vice President & Managing Director, YouTube Asia Pacific, menyatakan bahwa semakin banyak kreator Indonesia menemukan peluang dan audiens di Youtube. Lebih dari 600.000 kreator di Indonesia telah menerima pendapatan yang terkait dengan kehadiran mereka di YouTube, dan lebih dari 6.000 channel di Indonesia telah menghasilkan uang dari produk monetisasi alternatif pada bulan Desember (2022) saja, naik sebesar 170% dibandingkan tahun sebelumnya.
Keberhasilan ratusan ribu kreator ini, ditambah ketersediaan berbagai format konten di satu platform, telah menginspirasi lebih banyak orang untuk menggunakan YouTube agar dapat memadukan berbagai format narasi kreatif dengan mudah dalam mengembangkan channel dan bisnis mereka.
Menurut Olavina Harahap, Senior Product Marketing Manager, YouTube Southeast Asia, seiring dunia yang kian terhubung, YouTube telah menjadi platform berbagi video yang menginspirasi banyak kreator untuk tidak hanya menuangkan ide kreatif mereka, tetapi juga membuat aktivitas mereka menjadi bisnis yang menguntungkan. Pada 2022, data internal kami menunjukkan jumlah channel yang menghasilkan Rp100 juta per tahun telah naik sebesar 35% dari tahun ketahun.
YouTube tidak hanya berdampak pada perusahaan media, tapi juga kreator dan masyarakat umum. Sebut saja Paman APIQ, salah satu channel matematika terbesar di Indonesia milik seorang guru dari Bandung bernama Agus, yang terkenal dengan trik matematika 7 detiknya. Ada juga musisi dari Lombok bernama Tami Aulia, dari seorang mahasiswi yang senang belajar dan berbagi pengetahuan tentang musik sambil membawakan ulang lagu-lagu populer. Kini, dia telah menjadi musisi full-time dengan channel yang memiliki lebih dari 3,96 juta subscriber dan ditonton total lebih dari 900 juta kali.
YouTube telah begitu menginspirasi banyak orang untuk tumbuh kreatif. YouTube telah menjadi tempat belajar dan bereksplokasi. Menjadi jembatan untuk menunjukkan unsur-unsur terbaik budaya Indonesia kepada dunia.
Baca juga: Pro dan Kontra Larangan Social Commerce - kbr.id
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!