NUSANTARA

Warga Mentawai Diajak Mengkonsumsi Beras Analog

KBR68H, Mentawai- Pemerintah provinsi Sumatera Barat melalui Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat memberikan bantuan satu perangkat mesin pengolah beras analog, mie dan bihun kepada kelompok tani Bangkit desa Goiso Oinan, Sipora Utara Kabupaten

AUTHOR / Radio Sasaraina

Warga Mentawai Diajak Mengkonsumsi Beras Analog
beras analog, mentawai, pangan lokal

KBR68H, Mentawai- Pemerintah provinsi Sumatera Barat melalui Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat memberikan bantuan satu perangkat mesin pengolah beras analog, mie dan bihun kepada kelompok tani Bangkit desa Goiso Oinan, Sipora Utara Kabupaten Mentawai.

Firdaus, Staf ahli Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumbar menyebutkan , mesin pengolah beras analog yang diberi nama Ekshuder Multifungsi dan dihibahkan kepada masyarakat Mentawai itu merupakan hasil rakitan para mahasiswa Politeknik Pertanian (Politani) Universitas Andalas Padang, senilai Rp.200 juta  rupiah lebih .

Program ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat dapat mengembangkan pangan lokal berupa jenis tepung seperti sagu, ubi kayu, ubi jalar, jenis beras-berasan berupa jagung dan ubi kayu serta jenis mie yakni ubi kayu, jagung dan sagu.

“ Kita pilih Mentawai untuk pilot project ini, karena kita lihat masyarakat disini masih banyak mengkonsumsi makanan dari umbi-umbian, sagu dan talas, yang sebenarnya jenis-jenis makanan lokal ini bisa dikembangkan menjadi beragam konsumsi pangan,” Ujar Firdaus di Goisi Oinan, Selasa.

Firdaus mengatakan, satu paket mesin ekshuder multifungsi yang terdiri dari mesin pemarut, alat pengedap batang sagu, penyaring,  pengayak  multifungsi dan dilengkapi genset tersebut nantinya dapat dipergunakan  masyarakat untuk mengolah berbagai bahan pangan pokok lokal menjadi beragam makanan untuk diproduksi menjadi usaha ekonomis produktif.

Sementara, Kepala dinas Pertanian Mentawai, Nofriadi menyebutkan masyarakat Mentawai belum familier dengan budaya tani bertanam padi sawah, sehingga produksi  beras tidak sebanding dengan konsumsi.

“ Kita sedang mengembangkan program cetak sawah di beberapa lokasi, dan  dengan adanya hibah mesin ini tentu akan membantu masyarakat untuk mengembangkan  aneka ragam konsumsi pangan dan mengurangi konsumsi beras dengan mengkonsumsi  bahan pangan lokal lain melalui pengolahan.”  Kata Nofriadi.
 
Selain dilatih untuk meng-operasionalkan  mesin Ekshuder Mungtifungsi  itu, masyarakat setempat juga diajari untuk mengolah berbagai ragam makanan yang berasal dari bahan pangan  pokok lokal menjadi beragam makanan,  seperti  pembuatan beras sagu Mentawai atau beras analog, pengolahan mie saguri, dan pembuatan beragama kue, yang dipandu oleh beberapa  staf pengajar teknologi pangan Politeknik Pertanian  Negeri Payakumbuh. 

Sumber: Radio Sasaraina FM

Editor: Suryawijayanti 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!