NUSANTARA

Warga Berhamburan Usai Ledakan di Brimob Polda Jatim

Ledakan hari ini dikategorikan berdaya ledak rendah atau low explosive.

AUTHOR / Budi Prasetiyo

Warga Berhamburan Usai Ledakan di Brimob Polda Jatim
Suasana Mako Brimob di Jl Gresik, Surabaya, Jawa Timur pasca terjadinya ledakan, Senin (4/3/2024). (Foto: KBR/Budi Prasetyo)

KBR, Surabaya - Ledakan di Markas Satuan Brimob Polda Jawa Timur di Jl Gresik Nomor 39 Surabaya mengagetkan warga.

Ari Widodo, warga jalan Ikan Trowani, Perumahan Pelabuhan, Kecamatan Krembangan mengatakan ledakan terjadi Senin (4/3/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dia mengatakan saat terdengar ledakan, warga langsung berhamburan menuju ke depan Markas Brimobda Polda Jatim.

"Tadi lompat keluar dan asap ngebul. Kejadian jam sepuluhan, saya habis ngantar istri, nunggu jemputan," kata Ari, Senin (4/3/2024).

Ari mengatakan ledakan tersebut merusak beberapa tempat di wilayah warga.

Dari pantauan di lapangan, garis polisi terpasang di depan kantor Brimobda Jawa Timur.

Beberapa petugas terlihat berjejer untuk mengamakan lokasi. Satu mobil gegana terlihat juga masuk ke lokasi, dan beberapa petugas melakukan olah TKP.

Baca juga:

Berdaya ledak rendah

Menurut informasi dari kepolisian, ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan didisposal atau dimusnahkan. Ledakan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Tapi bangunan atap gudang mengalami kerusakan, dan ada satu unit mobil yang juga mengalami kerusakan.

Petugas Labfor didampingi Tim Gegana terus bekerja melakukan olah TKP, termasuk dibantu oleh jajaran Reskrim Polres Tanjung Perak Surabaya.

Kapolda Jawa Timur Imam Sugianto mengakui, Divisi Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polda Jawa Timur, saat ini belum memiliki gudang yang standar. Sehingga sisa-sisa bahan peledak disimpan di sebelah kantornya. Ledakan hari ini dikategorikan berdaya ledak rendah atau low explosive.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!