NUSANTARA

Ungkap Penculikan Bayi, Tim Investigasi RSHS Periksa 10 Saksi

Tim investigasi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, memeriksa hampir 10 saksi penculikan bayi dari pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang. Bayi diculik Selasa lalu (25/3) dari Ruang Alamanda Kelasa 3 oleh seorang wanita yang m

AUTHOR / Arie Nugraha

Ungkap Penculikan Bayi, Tim Investigasi RSHS Periksa 10 Saksi
Penculikan Bayi, Tim Investigasi RSHS, 10 Saksi

KBR68H, Bandung - Tim investigasi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, memeriksa hampir 10 saksi penculikan bayi dari pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang. Bayi diculik Selasa lalu (25/3) dari Ruang Alamanda Kelasa 3 oleh seorang wanita yang menyamar sebagai dokter.

Menurut Juru Bicara RSHS Bandung Nurul Wulandhani, pemeriksaan saksi itu dilakukan oleh belasan anggota tim investigasi yang dibentuk sehari usai kejadian penculikan.

"Kita sudah membentuk tim khusus untuk investigasi internal. Kita bantu kepolisian dari hasil investigasi kami. (Berapa orang anggotanya ?) Lebih dari 12 orang," ujarnya di RSHS, jalan Pasteur, Bandung (28/3).

Juru bicara RSHS Bandung Nurul Wulandhani mengatakan, setiap hasil pemeriksaan tim khusus investigasi internal itu dilaporkan ke polisi tanpa tenggat waktu berkala. Artinya, kata Nurul, usai setiap mendapatkan temuan bukti baru langsung dilaporkan.

RSHS Bandung sampai sekarang belum bisa mengetahui keberadaan bayi yang diculik oleh dokter palsu dari pasangan pasien yang dirawatnya. Sedangkan pencarian penculik ditingkatkan dengan adanya penyelidikan lokasi penculikan dan pemeriksaan rekaman kamera pengintai oleh Kepolisian Jawa Barat.

Tim dari Kemenkes


Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengirimkan satu tim klarifikasi kejadian penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Tujuannya untuk mendapatkan informasi detail dari pejabat rumah sakit terkait penculikan bayi.

Menurut Juru Bicara RSHS Bandung Nurul Wulandhani, rekomendasi yang diberikan oleh tim klarifikasi Kementerian Kesehatan yaitu sistem keamanan rumah sakit itu harus diperbaiki.

"Jadi kita harus meninjau kembali pelaksanaan standar kami di lapangan agar lebih maksimal," ujarnya di RSHS, jalan Pasteur, Bandung (28/3).

Nurul Wulandhani mengatakan, tim yang diturunkan Kementerian Kesehatan berjumlah 7 orang itu memantau langsung lokasi penculikan. Nurul menyebutkan, tim klarifikasi Kementerian Kesehatan juga memantau ruang monitoring kamera pengintai.

Direktur Utama Bayu Wahyudi mengakui, sistem pengamanan di RSHS Bandung buruk. Indikatornya adalah terjadinya penculikan bayi di ruangan yang dijaga dan dipantau oleh ratusan kamera pengintai.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!