NASIONAL

Tekan Kemacetan di Jakarta, Butuh Terobosan Aturan Jam Kerja Kantor

Dibutuhkan teroboson seperti pengaturan jam kerja perkantoran untuk menekan kemacetan.

AUTHOR / Ellika Falah Putri Affandi

Kemacetan
Kemacetan di jalan tol dalam kota DKI Jakarta pada (18/5/2020). Foto:: ANTARA/Rifki N.

KBR, Jakarta - Populasi kendaraan yang terus meningkat dan rasio jalan yang tidak bertambah, menjadi penyebab kemacetan yang belum kunjung terselesaikan di DKI Jakarta. Itu disampaikan Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Transportasi, Sutanto Suhodo.

Menurutnya, dibutuhkan teroboson seperti pengaturan jam kerja perkantoran untuk menekan kemacetan.

"Kalau dilakukan itu secara ekstrem, yang 50 persen hilang tadi tuh bukan hanya manusia. Tapi barang, tidak boleh tentunya dihentikan adalah perjalanan barang, logistik. Makanan kita, sepatu kita, dan kebutuhan harian kita tidak mungkin kita kirim lewat email. Tapi harus secara fisikal," ujar Deputi DKI Jakarta bidang Transportasi Susanto Suhodo di Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Kemacetan di Provinsi DKI Jakarta, Kamis, (6/7/2023).

Baca juga:

- Jokowi Minta Kawasan Berorientasi Transit Dibangun di Kota Tinggi Kemacetan

- Jokowi: Jakarta Itu Pagi Macet, Siang Macet, Sore Macet, Malam Macet

Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Transportasi, Sutanto Suhodo, menilai peningkatan transportasi publik hingga perluasan kawasan ganjil genap belum menjadi solusi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, tingkat kemacetan di Ibu Kota makin meningkat. Pada Februari 2023 lalu mencapai 53 persen atau masuk sepuluh kota termacet sedunia. Itu berdasarkan hasil survei lembaga pemantau kemacetan asal Inggris, TomTom Traffic Index.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!