NUSANTARA

Tak Mampu Bayar Persalinan, Jasad Bayi Ditahan

Karena pasien tak mampu membayar biaya persalinan, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, menahan mayat bayi laki-laki yang baru saja hingga sehari.

AUTHOR / Muji Lestari

Tak Mampu Bayar Persalinan, Jasad Bayi Ditahan
Persalinan, Jasad Bayi Ditahan

KBR68H, Jombang – Karena pasien tak mampu membayar biaya persalinan, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, menahan mayat bayi laki-laki yang baru saja hingga sehari. (Baca: Kisah Kakek Suparman Dibuang Rumah Sakit)

Keluarga dan kerabat yang kesal mengamuk di loket rumah sakit dengan mencaci maki staf rumah sakit. Sebab, setelah dicari hingga ke kamar jenazah, jasad bayi anak dari pasangan Wisnu wardana dan Gunanti, warga Desa Mojongapit, yang belum sempat dinamai itu tidak juga ditemukan.

Abd Fatah, keluarga ayah bayi mengaku jasad bayi sengaja ditahan oleh pihak rumah sakit hingga 12 jam lamanya karena tidak mampu membayar biaya persalinan sebesar Rp 5 juta lebih.

"Dua belas jam ditahan, ini kan nggak masuk akal karena rumah sakit umum. Dua belas jam diombang ambing ke administrasi, suruh bayar ini itu. Dia orang tuanya ini kejengkelan karena masih pikiran bingung untuk mencari dana pun nggak ada. Dia itu mau meninggalkan KTP malah ditanya ada jaminan nggak sertifikat, ini kan lucu," tutur Abd Fatah.

Karena tak sabar dengan tidak adanya kepastian dari pihak RSUD setempat, keluarga dan kerabat pun menjemput paksa jasad sang bayi di Ruang Ponek. Setelah berhasil menjemput paksa, jasad sang bayi digendong oleh sang ayah dengan mengendarai motor untuk segera disemayamkan di pemakaman umum desa setempat. Sementara pihak rumah sakit belum bisa memberikan konfirmasi terkait permasalahan tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!