NUSANTARA

Tabungan Menggelembung, Korupsi Terungkap

Kepolisian Papua memblokir lima rekening tabungan milik Bupati Maybrat, Bernard Sagrim, karena diduga melakukan tindak pidana korupsi dan juga pencucian uang.

AUTHOR / Radio Swara Nusa Bahagia

Tabungan Menggelembung, Korupsi Terungkap
Tabungan, Papua, Korupsi, Maybrat, Bernard Sagrim

KBR68H, Jayapura- Kepolisian Papua memblokir lima rekening tabungan milik Bupati Maybrat, Bernard Sagrim, karena diduga melakukan tindak pidana korupsi dan juga pencucian uang.

Juru bicara Polda Papua, I Gede Sumerta Jaya mengatakan, dari lima tabungan itu, satu diantaranya adalah rekening dalam bentuk dollar.

Dalam penyelidikan polisi, diduga ada dana hibah sebesar Rp 15 miliar dari Pemprov Papua Barat dan Kabupaten Sorong yang harusnya masuk kas daerah, namun masuk ke rekening pribadinya, yang kemudian dibagi-bagi.

“Buku tabungannya akan disita, ini karena setelah dilakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan korupsi dana hibah provinsi, itu nilai tabungannya menurut keterangan penyidik cukup fantastis,” jelas I Gede Sumerta Jaya.

Ditanya wartawan soal besarnya tabungan, Gede mengaku belum bisa membukanya.

“Ya kita belum bisa mengungkapkan itu karena ini kan rahasia perbankan, rahasia nasabah bank kan. Nah ini yang akan kita telusuri, dia harus bisa membuktikan uang itu diperoleh dari mana,” tambah I Gede.

Dalam penyelidikan ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, diantaranya 1000 lebih kwitansi dan memeriksa lebih dari 30 saksi atas kasus dugaan korupsi tersebut. Sedangkan Bupati Maybrat, Bernard Sagrim telah diperiksa sebanyak empat kali dalam kasus dugaan korupsi dana hibah tahun 2009 itu.

Untuk diketahui bahwa dana hibah yang diberikan oleh Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Sorong diperuntukkan untuk persiapan infrastruktur Kabupaten Maybrat, kelengkapan kelembagaan pemerintahan, pelantikan DPRD serta kesiapan pemilukada. Namun dalam pelaksanaannya, dana senilai Rp 3 miliar tidak dapat dipertanggung-jawabkan dari total seluruh dana Rp 15 miliar yang diberikan. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!