NUSANTARA

Sungai Juwana Meluap, Banjir Melanda Pati

Banjir akibat luapan Sungai Juwana, mulai menyambangi sebagian warga Pati. Seperti warga yang tinggal tak jauh dari bantaran sungai, di Dukuh Biteng Desa Banjarsari Kecamatan Gabus.

AUTHOR / Radio PAS FM Pati

Sungai Juwana Meluap, Banjir Melanda Pati
sungai juwana, pati

KBR68H, Pati - Banjir akibat luapan Sungai Juwana, mulai menyambangi sebagian warga Pati. Seperti warga yang tinggal tak jauh dari bantaran sungai, di Dukuh Biteng Desa Banjarsari Kecamatan Gabus.

Sejak dua hari terakhir, warga Dukuh Biteng ini, kembali dibuat was-was. Hujan yang turun beberapa hari terakhir ini ditambah dengan limpasan air sungai Juwana, mulai menggenangi lahan pertanian, jalan poros desa dan rumah mereka.

Sekretaris Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, Marjuki,  mengatakan, air mulai menggenangi jalan poros desa, permukiman, dan areal pertanian, sejak Sabtu sore lalu, 23 Februari 2013, hingga Senin pagi, 25 Februari 2013 masih dirasakan warga.

“Akibat banjir ini, berdampak persiapan panen raya terganggu. Karena baru ada sebagian besar belum bisa dipanen padahal sudah sudah menguning tua. Disamping itu ada yang mulai MT II sekitar 3 ha, yang baru berumur antara 2 hari sampai 2 minggu ikut tergenang,” katanya.

Marjuki menambahkan, tinggi genangan air di areal pertanian, mencapai 50  cm. Genangan air, juga mengakibatkan jalan poros desa,  ikut terencam dengan ketinggian bervariasi antara 20 sampai 30 cm.

“Dan ada sebagian rumah warga yang tergenang air, hingga saat ini (Senin pagi, red),  sekitar 7 rumah,” katanya.

Genangan air akibat luapan Sungai Juwana, juga dirasakan warga di Dukuh Karanganyar Desa Sunggingwarno Kecamatan Gabus.

Menurut aktifis LSM Ampuh, Ahmad Tahsis, luapan air dari Sungai Juwana diperparah dengan limpasan air dari bendungan di Desa Gempolsari. Ketinggian air mencapai 50 cm dari permukaan tanah.

Sumber: Radio PAS FM Pati

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!