NUSANTARA

Seorang Warga Meninggal Tenggelam di Bekas Galian Tambang di Rembang

Sampai menjelang Maghrib yang bersangkutan tidak kunjung pulang.

AUTHOR / Musyafa

Seorang Warga Meninggal Tenggelam di Bekas Galian Tambang di Rembang
Jenazah korban diangkat dari lokasi bekas galian tambang, Selasa dinihari,21 November 2023. Foto: Dokumen Polsek Sluke

KBR, Rembang- Seorang warga tenggelam di galian bekas tambang batu tras di Desa Jatisari, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Korban teridentifikasi bernama Darji (53 tahun). Ia meninggal karena tenggelam saat akan mengambil air wudu di lokasi milik Muntari (PT Sekarsari).

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi, korban pamit dari rumah Senin pagi, (20/11) untuk berangkat bekerja ke lahan tegalan. Namun, sampai menjelang Maghrib yang bersangkutan tidak kunjung pulang, sehingga pihak keluarga bingung dan berupaya melakukan pencarian.

Saat itu di sekitar lokasi, sejumlah hewan ternak sapi dan kambing milik korban belum dimasukkan ke dalam kandang, namun Darji tidak ada.

Warga pun menyisir ke sekitar TKP. Berbekal informasi topi laken milik korban yang tergeletak di atas bale kayu, dekat area bekas galian tambang, kemudian warga menduga Darji tenggelam di bekas galian, saat akan mengambil air wudu. Warga lalu melaporkan hilangnya Darji ke kepolisian.

Kapolsek Sluke, Marjito menjelaskan, polisi menerima laporan kejadian Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.

"Kades Manggar bersama warga melaporkan peristiwa itu kepada kami," ungkapnya.

Setelah itu, polisi menghubungi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, untuk mengerahkan personel di TKP. Menurut kapolsek, kedalaman bekas galian diperkirakan 4–5 meter.

“Airnya memang lumayan, karena habis hujan deras, bekas galian tertutup air. Prediksi kami korban ambil air wudu mau salat, terpeleset atau bagaimana. Biasanya salatnya, ya, di tempat bale cangkrukan yang dipakai naruh topi itu,” kata kapolsek.

Air dalam bekas galian dikuras terlebih dahulu dengan menggunakan mesin diesel. Akhirnya pada pukul 02.00 Selasa dini hari, (21/11), korban ditemukan dalam kondisi meninggal.

“Hasil pemeriksaan jenazah korban oleh petugas medis, tidak ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan. Jadi, murni penyebabnya karena tenggelam,” terangnya.

Jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Terkait dugaan kelalaian pemilik tambang, polisi masih menyelidiki.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!