BERITA
Segelas Kopi Gratis, Bayar Pakai Sampah
"Untuk kopi kita, ada Kopi Banyuwangi dan Kopi Nusantara dari berbagai daerah,”
AUTHOR / Hermawan Arifianto
KBR, Banyuwangi- Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat peduli terhadap kebersihan di lingkungannya, Komunitas Kopi Banyuwangi, Jawa Timur, memberlakukan "Beli Segelas Kopi, Bayar Pakai Sampah". Novian Dharma Putra selaku Koordinator Komunitas Kopi Banyuwangi mengatakan, masyarakat yang ingin menikmati segelas kopi tidak perlu membayar pakai uang.
Kata dia, di warung yang dikelola komunitasnya, segelas kopi cukup dibayar dengan sampah non-organik, atau sekadar menunjukan foto kegiatan bersih-bersih sampah di lingkungan masing-masing.
Kata Novian, layanan "Beli Segelas Kopi, Bayar Pakai Sampah", saat ini sudah bisa dijumpai di event-event yang ada di Banyuwangi. Bahkan rencananya, ia akan membuka warung kopi berjalan di beberapa tempat, dan tetap memberlakukan layanan bayar pakai sampah. Ngopi bayar pakai sampah itu berlaku untuk masyarakat umum di seantero Banyuwangi.
“Sampah itu bermanfaat dan punya nilai, salah satunya dengan ini minum kopi dengan membayar pakai sampah. Untuk takaran sendiri sampah minimal 0,5 gram sampah plastik itu bisa ditukarkan segelas kopi. Kalaupun tidak ada sampah yang dibawa itu bisa menunjukan dengan dokumentasi foto yang berkaitan dengan lingkungan atau yang berkaitan dengan sampah. Untuk kopi kita, ada Kopi Banyuwangi dan Kopi Nusantara dari berbagai daerah,” ujar Novian Dharma Putra kepada kontributor KBR Hermawan Arifianto, Rabu (26/6/2019) di Banyuwangi.
Novian mengatakan, tidak merasa rugi dengan kegiatan "Beli Segelas Kopi, Bayar Pakai Sampah" itu. Sebab, nantinya sampah-sampah yang terkumpul akan disetorkan ke Bank Sampah untuk didaur ulang. Dengan kegiatan daur ulang tersebut, Novian mengaku, komunitasnya mendapat subsidi pembiayaan dari Bank Sampah Banyuwangi.
Sementara itu, Koordinator Forum Banyuwangi Sehat, Waluyo mengatakan, program ngopi bayar pakai sampah, merupakan salah satu inovasi positif, untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan. Karena di Banyuwangi, belum seratus persen masyarakat sadar akan kebersihan. "Dengan adanya inovasi ini diharapkan kepedulian masyarakat buang sampah pada tempatnya lebih besar," ujar Novian.
Editor: Fadli Gaper
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!