NUSANTARA

RSHS Bandung Investigasi Penculikan Bayi Dokter Palsu

KBR68H, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berjanji melakukan investigasi internal terakit kasus penculikan bayi. Penculikan ini dilakukan dokter palsu di Ruang Alamanda Kelasa 3 dua hari lalu.

AUTHOR / arie Nugraha

RSHS Bandung Investigasi Penculikan Bayi Dokter Palsu
penculikan bayi, bandung, RSHS

KBR68H, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berjanji melakukan investigasi internal terakit kasus penculikan bayi. Penculikan ini dilakukan dokter palsu di Ruang Alamanda Kelasa 3 dua hari lalu.

Tujuannya untuk mengetahui dugaan adanya petugas medis atau dokter yang bersekongkol dengan penculik bayi, anak pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang. Direktur Utama RSHS Bandung, Bayu Wahyudi, mengancam akan memecat karyawannya yang terlibat penculikan bayi tersebut.

"Delik hukum atau kriminal tentu kami menugaskan kepolisian. Kami ingin menyelesaikan tidak pandang bulu, apakah ini umpamanya ada yang terlibat karyawan rumah sakit akan kami tindak sesuai dengan hukum. Dan internal tentu kita sudah melakukan koordinasi dan investigasi sesuai dengan hal-hal yang kompeten. Informasi dengan bagian kebidanan kemudian internal dan lain sebagainya. Dan tindak lanjutnya nanti kami akan sesegera mungkin agar bayi ini kembali ke orang tuanya yang berhak," ujarnya di RSHS, Jalan Pasteur, Bandung (27/3).

Bayu Wahyudi mengatakan selain investigasi internal dugaan adanya keterlibatan karyawan, juga akan melakukan evaluasi sistem keamanan yang ada. Bayu mengakui sulit menjaga keamanan di rumah sakit rujukan provinsi Jawa Barat itu karena banyaknya akses masuk ke area tersebut.

Pengamanan di RSHS Bandung pasca penculikan bayi baru lahir oleh dokter palsu diperketat. Berdasarkan pantauan KBR68H di rumah sakit, setiap pintu masuk dijaga oleh dua petugas pengamanan.

Seluruh pengunjung, pasien atau pun karyawan diperiksa identitasnya serta tujuan ke rumah sakit. Sementara petugas medis dan dokter diwajibkan memakai tanda pengenal sebelum berada di lokasi kerja.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!