NUSANTARA

Ribuan Warga Korban Banjir di Aceh Utara Krisis Air Bersih

Bantuan air yang diberikan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

AUTHOR / Erwin Jalaludin

Ribuan Warga Korban Banjir di Aceh Utara Krisis Air Bersih
Sebagian warga Aceh Utara yang menjadi korban banjir mengantre air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, Kamis, 13 Oktober 2022. Foto: KBR/ Erwin Jalaluddin

KBR, Aceh Utara– Ribuan warga korban banjir di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, kekurangan air bersih, Kamis, 13 Oktober 2022. Kondisi itu terjadi lantaran sumur-sumur milik masyarakat terendam banjir.

Kepala bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Mulyadi mengatakan untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga, sejumlah mobil tangki air dikerahkan ke beberapa titik pengungsian.

"Jadi, titik yang bisa antarkan air bersih baik di Posko Meunasah sesuai kearifan lokal kita, ini kita antarkan air bersih, dan ditempatkan tangki di lokasi tersebut. Ke semuanya tersebar di 10 titik," kata Mulyadi kepada KBR, Kamis, 13 Oktober 2022.

Sementara itu untuk penanganan sumur yang tercemar air banjir, BPBA sedang berkoordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Utara, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Utara.

Mulyadi berharap, ada solusi secepatnya terkait masalah itu, agar masyarakat bisa kembali menggunakan sumur milik mereka.

Namun, meski bantuan air bersih sudah diberikan oleh BPBA, warga mengaku masih kekurangan. Tokoh masyarakat setempat, Hamdani EB menyebut bantuan air yang diberikan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK).

"Ada disuplai air, tapi hanya untuk keperluan konsumsi minum dan masak saja, karena sumur tak bisa terpakai lagi sudah berwarna kuning pekat dan tercemar. Hal ini secara otomatis, kami korban banjir terpaksa pakai air sungai atau irigasi di kampung, kan enggak mungkin untuk MCK juga dari pasokan air PUPR Aceh dan PDAM," ungkap lelaki yang kerap disapa Bang Hamdan.

Sebelumnya, banjir menerjang 271 desa yang tersebar di 21 kecamatan, pada Rabu, 5 Oktober 2022. Tercatat, 11.106 warga atau 38.278 Kepala Keluarga (KK) mengungsi.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!