BERITA

Punya Potensi Perikanan Tinggi, Cilacap Berambisi Jadi Minapolitan Ideal

Cilacap memiliki modal besar untuk menjadi minapolitan. Nelayan tangkap laut dan sungai yang berjumlah lebih dari 50 ribu orang.

AUTHOR / Muhamad Ridlo Susanto

Punya Potensi Perikanan Tinggi, Cilacap Berambisi Jadi Minapolitan Ideal
Budi daya ikan tawar jenis nila gift menjadi primadona di sentra ikan Majenang, Kabupaten Cilacap. (Foto: M Ridlo Susanto/KBR)

KBR, Cilacap – Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bertekad menjadi minapolitan ideal dengan menggabungkan potensi perikanan tangkap (laut) dan perikanan budidaya air tawar.

Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Cilacap Sutirno mengatakan Cilacap memiliki modal besar untuk menjadi minapolitan. Pertama, nelayan tangkap laut dan sungai berjumlah lebih dari 50 ribu orang.


Kedua, Cilacap memiliki sentra budidaya benih di Kecamatan Majenang dan Wanareja. Ketiga, Cilacap memiliki ribuan petani ikan yang berkosentrasi ke usaha pembesaran ikan di wilayah Cilacap timur.


Sutirno mengklaim, Balai Benih Ikan dan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Cilacap rutin melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap petani benih dan pembesaran secara intensif.


Bantuan berupa indukan dan sarana produksi perikanan juga diberikan ke kelompok tani ikan yang berprestasi. Sutirno juga mendorong agar terbentuk kelompok pembudidaya ikan baru untuk meningkatkan produksi.


"Dari pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok, di sini kita sudah membentuk Gabungan Kelompok Pembudidaya Ikan (Gapoktan), itu ada satu. Kemudian ada sembilan kelompok baru untuk menunjang itu," kata Sutirno, Jumat (8/1/2016).


"Selain itu, kita memberikan bantuan fisik berupa kolam permanen. Kemudian ada unit pemasaran. Satu lagi untuk memproduksi pakan secara mandiri," lanjut Sutirno.


Kepala BBI Cilacap Sutirno menjelaskan, idealnya minapolitan memang terdiri dari dua sumber utama, yakni mina tangkap dengan mina budidaya. Mina tangkap dalam hal ini, kata dia, menjadi sumber utama. Sedangkan mina budidaya menjadi pendukung atau penyangga.


Saat produksi ikan tangkap menurun, ikan budidaya menutup kekurangan suplai itu. Sutrino menambahkan, produksi ikan dari Cilacap selama ini berkisar antara 150 ton hingga ribu ton per bulan, terdiri dari ikan tangkap dan budidaya.


Konsumen ikan terbesar adalah Kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.


Saat ini, Cilacap sudah memiliki pabrik pengolahan ikan mentah untuk komoditas ekspor. Industri makanan berbasis ikan juga berkembang di Cilacap.


Editor: Agus Luqman

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!