NUSANTARA

Petani di Rembang Keluhkan Benih Padi Bantuan Pemerintah

Sejumlah petani mengeluhkan buruknya bantuan benih padi dari pemerintah. Mereka kemudian memilih membeli sendiri saat menebar benih musim tanam kedua ini.

AUTHOR / Radio R2B Rembang

Petani di Rembang Keluhkan Benih Padi Bantuan Pemerintah
benih padi, rembang

 KBR68H, Rembang – Sejumlah petani mengeluhkan buruknya bantuan benih padi dari pemerintah. Mereka kemudian memilih membeli sendiri saat menebar benih musim tanam kedua ini.

Arifin, seorang petani di desa Baturno Kec. Sarang mengatakan bantuan benih jenis Sang Hyang Sri datang pada waktu menjelang tanam pertama, setiap hektar memperoleh 25 kilogram. Selama proses pertumbuhan, ia mengamati tanaman padi ketinggiannya tidak merata dan berdampak terhadap penurunan produksi gabah, sehingga membuat petani enggan menggunakan lagi benih bantuan.

Arifin mengaku sudah menebar benih IR 64 seharga Rp 46 ribu isi 5 kilo gram. Harapannya masa tanam kedua nanti bisa membuahkan panenan yang bagus, paling tidak untuk menutupi kekurangan pada panen lalu.

Berbeda dengan penuturan Lasno, petani di desa Tulung Kec. Pamotan. Menurutnya tidak semua benih bantuan buruk, tapi ada beberapa varietas yang bagus. Ia berharap pemerintah lebih ketat menyeleksi, sehingga bisa tepat sasaran. Apalagi jika ada benih dengan keunggulan tahan serangan hama, kemungkinan akan banyak menyedot minat para petani, menyusul faktor hama juga cukup mendominasi penurunan gabah.

Kepala Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Rembang, Suratmin menuturkan pihaknya sudah melayangkan surat keluhan kepada pemasok, agar kmembenahi kualitas bantuan benih padi. Begitu ada temuan benih buruk, harusnya diganti baru.

Menurut rencana bantuan benih padi akan kembali disalurkan untuk petani yang ikut program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), namun diutamakan untuk sawah dekat saluran irigasi.

Sumber: Radio R2B Rembang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!