NUSANTARA

Pengusaha Batik Terkendala Ini Jelang Pasar Bebas ASEAN 2015

Jelang pemberlakukan pasar bebas Asia Tenggara (ASEAN) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 mendatang sebagian kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia belum mengantisipasinya.

AUTHOR / Friska Kalia

Pengusaha Batik Terkendala Ini Jelang Pasar Bebas ASEAN 2015
Pengusaha Batik, Pasar Bebas ASEAN 2015

KBR, Bondowoso – Jelang pemberlakukan pasar bebas Asia Tenggara (ASEAN) atau  Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 mendatang sebagian kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia belum mengantisipasinya.

Misalnya di Bondowoso, Jawa Timur. Kalangan UKM di daerah itu hingga kini belum mematenkan motif produk batik mereka.

Menurut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso, Harimas, pengusaha UKM sulit mendapatkan sertifikat hak paten untuk motif batik. Menurutnya, dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk mematenkan motif batik daerah.
 
“Memang hak paten untuk motif itu sulit didapatkan, karena batik kan banyak di setiap daerah ada. Tapi kami tetap memfasilitasi perajin batik yang ingin merek batiknya dipatenkan,” kata Harimas saat ditemui Portalkbr di Pendopo Bupati, Rabu (21/1).
 
Harimas mengakui, perlindungan berupa mematenkan motif batik memang perlu dilakukan, mengingat saat Pasar Bebas diberlakukan akan ada banyak batik yang masuk dari luar daerah bahkan luar negeri ke Bondowoso. Namun, hingga saat ini belum ada satu pun motif batik khas Bondowoso yang terdaftar memiliki hak paten.
 
Untuk tahun ini, pihaknya berencana membentuk kluster batik di beberapa kecamatan yang sebelumnya telah memproduksi batik diantaranya Kecamatan Maesan dan Tamanan. Nantinya, pengembangan kluster batik ini akan menjadi salah satu objek produk unggulan khas Bondowoso.
 
“Kami sudah siapkan anggaran dari APBD, saya lupa berapa jumlahnya yang jelas itu ada untuk bantuan perajin batik di kecamatan yang akan dibentuk menjadi kluster,” katanya.
 
Berdasarkan data dari Diskoperindag, saat ini terdapat 4 sentra batik khas Bondowoso dengan ciri khas motif daun singkong yang melambangkan ikon sebagai daerah penghasil tapai.

Editor: Anto Sidharta

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!