NUSANTARA

Pemprov Papua Targetkan Smelter Beroperasi 2020

Pemerintah Provinsi Papua menargetkan tahun 2020, smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian mineral dapat beroperasi di Papua.

AUTHOR / Katharina Lita

Pemprov Papua Targetkan Smelter Beroperasi 2020
Pemprov Papua, Smelter

KBR, Jayapura -  Pemerintah Provinsi Papua menargetkan tahun 2020, smelter atau pabrik pengolahan  dan pemurnian mineral dapat beroperasi di Papua.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Papua, Bangun Manurung mengatakan, smelter akan dibangun di Kabupaten Mimika. Pemerintah setempat bahkan telah menyediakan lahan untuk pembangunan smelter itu.

Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan regulasi aturan, untuk mempercepat pembangunan smelter. Dalam pembangunannya, bisa saja PT Freeport Indonesia menggandeng swasta untuk berinvestasi di Papua.

“Kalaupun PT Freeport membangun smelter, membesarkan atau mengembangkan smelter yang ada di Gresik, tetapi mereka tetap wajib juga membangun smelter satu lagi di Papua, artinya kalau begitu nanti sebagian diproses di Papua, sebagian lagi diolah di Gresik, kalau jadi di Gresik. Siapapun yang akan nanti bangun smelter, bisa saja PT Freeport kerjasama denagn pihak swasta mana, atau juga mungkin ada swasta murni yang lain, yang tertarik untuk membangun. Nah, kita welcome yang penting bahwa mereka serius mau membangun smelter berinvestasi di Papua,” katanya.     

Pemprov Papua mengklaim, jika smelter telah beroperasi di Papua, maka dampak industri lainnya akan mengikuti, misalnya akan ada pabrik semen, pupuk dan juga mengurangi pengangguran.

Pemerintah Pusat telah meminta PT Freeport Indonesia membangun smelter di Bumi Cenderawasih. Pembangunan smelter di Papua untuk mengantisipasi lonjakan pasokan mineral mentah pada 2020. Pemerintah juga meminta Freeport menggunakan produk dalam negeri sebanyak 5 persen per tahun. Pemerintah akan mengaudit penggunaan barang tersebut.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!