NUSANTARA

Pemkot Pontianak Klaim Telah Miliki Bank Darah

Walikota Pontianak menampik tudingan kotanya tak punya bank darah. Walikota Pontianak Sutarmidji menegaskan, bank darah sudah ada di setiap rumah sakit, kecuali rumah sakit Yarsi. Sedangkan di rumah sakit Kota Pontianak saat ini sedang dipersiapkan.

AUTHOR / Radio Volare

Pemkot Pontianak Klaim Telah Miliki Bank Darah
bank darah, pontianak

Walikota Pontianak menampik  tudingan kotanya tak punya bank darah. Walikota Pontianak Sutarmidji menegaskan, bank darah sudah ada di setiap rumah sakit, kecuali rumah sakit Yarsi. Sedangkan di rumah sakit Kota Pontianak saat ini sedang dipersiapkan.

Ia mengakui ketersediaah darah di Kota Pontianak masih kurang, untuk itu tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan membuat program bank donor darah. Menurutnya, setiap orang yang sudah melakukan donor darah akan di data dan  enam bulan sekali petugas akan mengingkatkan kembali si pendonor untuk melakukan donor darah lagi.

Ia pun berharap dengan adanya bank donor darah tersebut dapat mencukupi kebutuhan darah baik untuk masyarakat Kota Pontianak sendiri maupun masyarakat di luar Pontianak.

Sutarmidji, yang juga sebagai ketua pengurus PMI Kota Pontianak, menambahkan, pihaknya juga menyediakan mobil donor darah di taman Alun-Alun Kapuas, namun yang mau mendonorkan darahnya hanya sekitar 2 orang dalam satu hari.

Sementara Ketua Komdas Kota Pontianak Beni Thanheri mengatakan,  akan bekerjasama dengan Pemkot Pontianak, PMI dan semua elemen masyarakat untuk mengatasi kekurangan stok darah.

Sebagai ketua Komdas ia sangat mendukung apa yang dilakuakan Pemkot, namun yang harus diperbaiki adalah sistem manajemen PMI sendiri, yaitu PMI harus bisa membuat database yang baik  sehingga masyarakat Pontianak bersedia mendonorkan darahnya.

Sumber: http://www.volarefm.com/2013/01/walikota-pontianak-siapkan-bank-darah/

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!