BERITA
Pemerintah Kalbar Klaim Tingkat Kesejahteraan Rakyat Membaik
Penurunan jumlah PMKS itu terjadi bagi penerima kartu keluarga sejahtera (KKS).
AUTHOR / Jayanti Mandasari
KBR, Pontianak- Pemprov Kalimantan Barat menyebut adanya peningkatan
kualitas kesejahteraan masyarakat yang ditandai penurunan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Kepala Dinas Sosial Kalimantan Barat,
M Junaidi mengatakan, penurunan jumlah PMKS itu terjadi bagi penerima kartu
keluarga sejahtera (KKS) yang merupakan bagian dari program simpanan keluarga
sejahtera (PSKS) pada semester pertama ditahun 2015. Kata dia, penurunan itu mencapai seribuan penerima.
“Untuk penerima KKS periode Pak SBY
233.922. Tapi, KKS kemarin hasil pendataan kami nampaknya ada penurunan sedikit
jumlahnya menjadi 232.228. Tapi, yang jelas kalau saya dengar selentingan
katanya memang ada kenaikan tingkat kehidupan masyarakat,” ujar M Junaidi kepada
KBR di Pontianak, Senin, (1/6/2015).
Dia menambahkan meskipun
pembagian PSKS bagi alokasi 3 bulan pertama pada semester pertama tahun 2015
telah berjalan dengan realisasi mencapai 94 persen, namun hingga kini pihaknya belum
dapat memastikan jumlah penerima PSKS bagi semester kedua. Itu dikarenakan, pendataan oleh badan
pusat statistik (BPS) provinsi Kalimantan Barat masih berlangsung. Untuk kemudian dilakukan validasi data
sebelum pendistribusian PSKS semester kedua dilakukan.
Dibagian lain M Junaidi mengatakan,
pihaknya tidak memungkiri terjadi perbedaan data PMKS khususnya bagi penerima
bantuan beras miskin (raskin) dan KKS. Yaitu, jumlah penerima bantuan
raskin ditahun 2015 ini masih menggunakan data ditahun lalu, yaitu sebesar
233.922 KK. Menurut M Junaidi, hal itu terjadi
kemungkinan besar dikarenakan pembahasan mengenai PAGU penerima bantuan raskin
ditingkat pusat dilakukan pada tahun 2014 lalu. Sedangkan, penetapan bagi penerima
bantuan PSKS terus bergulir pembahasannya termasuk bagi penerima pada semester
kedua tahun ini.
Editor: Dimas Rizky
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!