NUSANTARA
Pejabat Jember Sampaikan Mosi Tidak Percaya, Begini Tanggapan Bupati Faida
Mosi tidak percaya disampaikan karena mencopot belasan Pejabat Pemkab Jember mulai dari Sekda, Kepala Dinas Hingga Kepala Bagian.
AUTHOR / Hermawan Arifianto
KBR, Jember- Bupati Jember, Jawa Timur, Faida enggan berkomentar terkait mosi tidak percaya yang ditujukan kepada dirinya. Faidah menolak berkomentar terkait apa yang dilakukan oleh bawahannya tersebut.
Senada dengan Faidah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansyah juga enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait krisis birokrasi di Kabupaten Jember. Khofifah pada Rabu (30/12/2020) datang ke Jember untuk meresmikan Rumah Sakit Paru, sebagai rumah sakit lapangan untuk penanganan Covid-19.
Beberapa Jam sebelumnya, di Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, ratusan ASN menyatakan mosi tidak percaya kepada bupati Faida. Mosi tidak percaya tersebut dipicu oleh langkah Faida yang mencopot belasan pejabat Pemkab Jember pada sehari sebelumnya, yaitu pada hari Selasa (29/12/2020).
“(Ibu tanggapanya tadi ada mosi tidak percaya para ASN hari ini tanggapanya gimana?) Saya lagi Bertamu di sini,” ujur Faida Ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/12/2020) di Jember.
Baca: Ratusan Pejabat dan ASN di Jember Buat Mosi Tidak Percaya Kepada Bupati Faida
Sementara itu, pengakuan salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Jember, Eko Heru Sunarko, pada Selasa malam mendapatkan SK pembebas tugasan dari Jabatanya sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jember. Menurut Heru, sesuai peraturan perundangan, kepala daerah yang maju dalam Pilkada, seharusnya tidak boleh memutasi pegawai setelah Pilkada.
Untuk mengatasi permasalahan di Kabupaten Jember ini, Badan Krodinasi Wilayah (Bakorwil) V yang merupakan perwakilan Pemprov Jatim di Jember, sedang melakukan pertemuan tertutup. Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat Pemkab Jember dan Provinsi Jatim, untuk membahas tindakan Faida yang memutasi pegawai pasca Pilkada.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!