NUSANTARA

Otak Rusak, TKI Sihatul Terancam

Kerusakan otak yang dialami Sihatul Alfiyah, membuat TKI asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu terancam

AUTHOR / Hermawan

Otak Rusak, TKI Sihatul Terancam
Otak Rusak, TKI Sihatul

KBR, Banyuwangi – Kerusakan otak yang dialami Sihatul Alfiyah, membuat TKI asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu terancam “mati sosial”.

Walau kondisi Sihatul sudah membaik setelah mengalami koma selama 8 bulan di Taiwan, namun TKI asal Desa Pelampangrejo Kecamatan Cluring itu tidak akan bisa normal seperti semula alias cacat seumur hidup.

Dokter spesialis anastesi (bius) RSUD Blambangan Banyuwangi, I Nyoman Kartia mengatakan, “mati sosial” akan membuat Sihatul tidak bisa berinteraksi secara sosial dengan orang lain termasuk dengan keluarganya sendiri.

“Saya tekankan disini bahwa perbaikan unutk menuju normal itu sangat tidak mungkin. Karena sudah terjadi begitu besar kerusakan otaknya jadi kita minimalkan adalah dia bisa duduk tapi tetap tergantung kepada orang lain. Untuk masalah reflek batuk dan reflek menelan sampai saat ini untuk pemeriksaan belum bisa,” kata I Nyoman Kartia kepada Portalkbr di RSUD Blambangan.

Sementara, Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi Taufik Hidayat mengatakan, untuk mengintesifkan perawatan terhadap Sihatul Alfiyah pihaknya telah menambah lagi dua dokter spesialis, yaitu dokter spesialis bedah dan spesialis fisioterapi.  Ia berharap penambahan dokter spesialis ini bisa membantu perawatan Sihatul.

Terapi Musik


Untuk mengembalikan kesadaran TKI Sihatul Alfiyah, dokter melakukan terapi melalui musik. Menurut Taufik, ini dilakukan karena terbukti ketika ada suara musik, Sihatul menunjukan reaksinya. Terlebih lagi kata dia, ketika ada musik dangdut dan dan lagu-lagu daerah Banyuwangi yang diputar. Untuk itu dokter spesialis fisioterapi berinisiatif juga melakukan terapi dengan musik.

“Setelah dia mendengarkan musik- musik kesukaanya responya sangat bagus. Dan kita Alhamdulillah setiap saat pada saat pasien ini terlihat tidak tidak tidur kita perdengarkan musik-musik kegemaranya. Salah satunya adalah Rhoma Irama yang berjudul Syahdu itu tadi ya,” kata Taufik Hidayat.

Sihatul Alfiah mengalami koma 8 bulan saat bekerja di Taiwan. Dia diduga dianiaya oleh majikannya dengan diduga dipukul benda tumpul hingga tak sadarkan diri. Ia dibawa ke UGD RS Chi Mei Medical Centre di Liouying. Hasil diagnosa resmi membuktikan terjadi luka di bagian belakang kepala akibat benturan benda tumpul.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!