NUSANTARA

Orang Tua Protes BSM, Anaknya Malah Dikeluarkan Sekolah

Hadiria dan Masda, Siswi SDN 027 Labuang Desa Laliko Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dikeluarkan dari sekolah gara-gara orang tuanya mempertanyakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) ke kepala sekolah. Akibatnya, sudah dua bulan anak itu t

AUTHOR / Sukriwandi

Orang Tua Protes BSM, Anaknya Malah Dikeluarkan Sekolah
BSM, Sekolah, Mataram

KBR68H, Polewali Mandar – Hadiria dan Masda, Siswi SDN 027 Labuang Desa Laliko Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dikeluarkan dari sekolah gara-gara orang tuanya mempertanyakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) ke kepala sekolah. Akibatnya, sudah dua bulan anak itu tidak mengikuti proses belajar mengajar.

Menurut orang tua murid, Mahamuddin, ia sebelumnya mempertanyakan dana bantuan siswa miskin ke pihak sekolah. Sebab, anaknya diajak mencairkan dana sebesar Rp 360 ribu di kantor pos tetapi dana itu diminta kembali oleh pihak sekolah tanpa alasan jelas.
 
“Ada dua anak saya punya anak dikasih keluar (dikeluarkan, red.) kelas 1 dengan kelas 2. (Kenapa bisa, Pak?) Gara-gara mempertanyakan beasiswa yang keluar dari pos itu, diantar pergi di pos ambil itu uang setelah diambil di pos anak saya diambil alih kembali gurunya. Sampai sekarang belum ada dibagi uang, itu saja baju satu lembar,” tutur Mahamuddin di Polewali Mandar, Rabu (5/3).

Menurut Mahamuddin, masalah ini sudah dilaporkan kepada Komisi IV DPRD Polewali Mandar, namun hingga saat ini belum ada penyelesaian. Dia berharap, laporan terakhir yang disampaikan melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulawesi Barat bisa menyelesaikan masalah ini, dan kedua anaknya bisa bersekolah kembali.

Sementara itu, Ketua LBH-Sulbar Abdul Kadir mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) Polman. Dalam waktu dekat mereka akan turun langsung ke sekolah itu untuk mengembalikan anak itu ke sekolah. Kata dia, LBH akan melakukan upaya hukum jika pihak sekolah menolak menerima kedua anak Mahamuddin.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!