NUSANTARA
Mengaku Dukun, Warga Sangatta Tipu Tetangga Sendiri
Berhasrat tinggi untuk memiliki sepeda motor meski dengan cara kredit, membuat NF warga Desa Kilinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur, gelap mata dengan menipu Halipah
AUTHOR / Gema Wana Prima
KBR68H, Sangatta – Berhasrat tinggi untuk memiliki sepeda motor meski dengan cara kredit, membuat NF warga Desa Kilinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur, gelap mata dengan menipu Halipah – tetangganya sendiri.
Merasa tertipu, Halipah mengadukan NF ke kepolisian. NF pun sejak Rabu (20/3) meringkuk di balik jeruji. “Tersangka NF kini diperiksa terkait dugaan penipuan ini yang dilaporkan korban Halipah, selain itu sejumlah barang bukti diamankan di Mapolsek Muara Ancalong untuk proses penyidikan,” kata Kapolres Kutim Budi Santosa.
Budi Santosa menyebutkan, NF berpura-pura sebagai orang yang dapat melakukan pengobatan secara spiritual. Sementara, Halipah sebagai korban pada saat yang bersamaan sedang mengalami masalah dalam keluarganya. “Tersangka NF mengaku orang pintar dan mampu menyatukan keluarganya dengan mendatangkan suami korban,” beber kapolres.
Untuk memenuhi harapan korban bisa bersatu kembali dengan suaminya, NF sebelum melakukan ritual meminta sejumlah syarat diantaranya uang dan perhiasan. Namun, kenyataannya NF tak mampu juga mendatangkan suami NF, bahkan uang dan perhiasan yang dijadikan tumbal malah sudah beralih tangan termasuk dijadikan uang muka kredit sepeda motor.
Dalam keterangannya kepada polisi, Halipah mengaku perhiasan yang ia berikan kepada NF berupa cincin seberat 2 gram dan uang tunai Rp 200 ribu. Beberapa hari kemudian meminta kalung emas seberat 14 gram serta uang Rp 100 ribu, gelang emas kristal 3 gram, sepasang anting 1 gram, berikut cincin emas 1 gram. “Keseluruhan jika diuangkan senilai tiga belas juta,” beber Halipah seraya berharap hartanya bisa kembali setelah kasusnya ditangani kepolisian.
Sumber: Radio Gema Wana Prima, Kutai Timur.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!