NUSANTARA
Limbah Industri Ancam Cisadane Tangerang
Sekelompok LSM lingkungan di Kota Tangerang menelusuri Sungai Cisadane. Sungai itu yang terbesar membelah Tangerang dan menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat di sana.
AUTHOR / Pebriansyah Ariefana
KBR, Jakarta - Sekelompok LSM lingkungan di Kota Tangerang menelusuri
Sungai Cisadane. Sungai itu yang terbesar membelah Tangerang dan menjadi
tulang punggung kehidupan masyarakat di sana.
Mereka membentuk tim expedisi menelusuri Cisadane selama beberapa hari
antara 15-17 November. Ada 10 desa yang ditelusuri. Sebanyak 10 Desa
dan Kelurahan itu memiliki potensi untuk mendukung penyelamatan
Cisadane.
Perjalanan pertama di mulai dari titik awal di sebuah penggalian pasir
Desa Bojong Kecamatan Cisauk. Lalu di kawasan jembatan Liga Mas Serpong,
dan ke kawasan pintu air sepuluh.
Dari perjalanan itu, tim menemukan 10 perusahaan secara langsung
mengalirkan limbahnya ke Cisadane. Selain perusahaan besar ada 7
perusahaan pabrik tahu dan tempe beroperasi yang juga membuang limbahnya
secara langsung ke Cisadane.
Juru Bicara tim ekspedisi Cisadane Garda Alam, Romly mengatakan tim
mengambil contoh air di titik-titik saluran pembuangan limbah pabrik.
Dengan teknologi sederhana pengambilan air dilakukan di beberapa titik
perusahaan yang mengeluarkan limbah berwarna merah, putih susu sampai
hitam pekat berbusa.
Sementara, ada juga menemukan sekitar 7 perusahaan yang melakukan pembangunan sampai mengambil daerah sempadan Cisadane.
"Temuan ini di buktikan dengan dokumentasi visual tim di sepanjang kali
cisadane. Pengambilan sempadan kali ini tentunya telah melanggar hukum
yang berlaku sebagaimana di atur dalam peraturan tentang DAS," kata
Romly, Minggu (16/11).
Tim ekspedisi juga menemukan sampah industri dan warga di sepanjang kali
cisadane. Di sana ada tumpukan sampah rumah tangga di sekitar Karawaci,
Kampung Lengjkong BSD dan wilayah pintu air 10.
"Ini bukti bahwa partisipasi masyarakat belum mendukung dalam
menghilangkan sampah dari Cisadane. Indikasi ini terjadi, program
pemerntah Kabupaten Tanggerang belum dapat menjamin sampah bersih dari
Cisadane. Selain itu, sampah industri kecil dan besar masih menyumbang
terbesar atas kekotoran Cisadane," cerita dia.
Editor: Dimas Rizky
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!