NUSANTARA

Lewat Pameran Jiffina, UKM di DIY Siap Pasok Kebutuhan Furnitur dan Kerajinan di IKN

Pelaku UKM furniture dan kerajinan siap tampil menjadi penyuplai kebutuhan di ibu kota baru IKN Nusantara.

AUTHOR / Ken Fitriani

Lewat Pameran Jiffina, UKM di DIY Siap Pasok Kebutuhan Furnitur dan Kerajinan di IKN
Suasana pameran furnitur Jiffina ke-8 di Yogyakarta, Minggu (3/3/2024). (Foto: KBR/Ken Fitriani)

KBR, Yogyakarta - Pameran Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) ke-8 kembali digelar pada 2-5 Maret 2024 di Jogja Expo Center. Pameran mengusung tema 'The Eco Lifestyle Inspiring Forever'.

Direktur Jiffina, Yuli Sugiyanto mengatakan, dalam pameran ini pihaknya menargetkan transaksi bisa mencapai angka 21 juta USD seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya.

"Insya Allah bisa 21 juta dollar USD seperti tahun lalu, " katanya saat ditemui KBR di sela pameran, Minggu (3/3/2024).

Menurut Yuli, target tersebut mengingat situasi pasar dunia saat ini sedang tidak stabil. Hal ini mempengaruhi buyer luar negeri yang berbisnis di bidang kerajinan dan furniture.

"Kita lihat bersama kondisi saat ini agak lebih susah karena situasi pasar dunia," paparnya.

Penyelenggaraan Jiffina ke-8 ini berdekatan dengan peresmian Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini tengah fokus dalam pembangunan infrastruktur.

Yuli mengatakan peluang itu coba ditangkap oleh pelaku UKM furniture dan kerajinan untuk siap tampil menjadi penyuplai kebutuhan di ibu kota baru tersebut.

"Kami siap dalam hal ini ada pada asosiasi nya. Kita bersama-sama Asmindo itu mensuplai mebel-mebel dan interior di IKN. IKN ini baru proses, jadi belum langsung kelihatan oh ini sekian, masih dalam proses semua tapi insyaallah dalam waktu dekat mestinya sudah siap," ujarnya.

Baca juga:


Menurut Yuli, tren penggunaan desain di IKN cocok dengan tema Jiffina kali ini yakni eco-lifestyle. Ia yakin, UKM di Jogja dan sekitarnya bisa ambil bagian mensuplai kebutuhan di IKN.

"Karena kita harus tahu dan paham betul konsepnya mau gimana. Tapi saya yakin juga nantinya konsep-konsep bakal eco-lifestyle. Itu jelas komitmen pemerintah meskipun memang sekarang masih dalam proses, untuk menggunakan produk-produk dalam negeri," ucapnya.

Staf Ahli Gubernur DIY Eti Kumalawati menambahkan, berkembangnya sektor kerajinan dan furniture harus pula diikuti dengan upaya pelestarian planet.

"Pasar furniture yang diprediksi semakin tumbuh, harusnya menjadi cerminan pergeseran jika masyarakat global kian berpikir terhadap kelestarian planetnya," kata dia.

Eti mengungkapkan, Jiffina bertujuan untuk menjembatani transaksi antara pembeli dan produsen dan tujuan ini sangat cocok pemilihan Yogya sebagai lokasi pameran.

Selain lokasinya yang strategis dan akses langsung ke internasional, juga tersedia sarana dan prasarana lengkap yang akan semakin mendukung penyelenggaraan acara ini.

"Jadikan potensi dan kekuatan yang kita miliki untuk mengembangkan sektor furniture. Kita berkomitmen pada sektor furniture dan kerajinan yang lebih besar ke depannya dengan tetap memperhatikan keberlanjutan, inovasi dan kreasi," imbuhnya.

Direktur Jendral IKM dan Aneka Kementrian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan, perekonomian nasional di industri non migas masih menghadapi tantangan dan ketidakpastian global namun masih mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun lalu. Pada 2023 lalu industri non migas tumbuh 4,69 persen dan berkontribusi 16,75 persen terhadap PDB.

"Meski menunjukkan angka yang lumayan tapi pasar dalam negeri masih lesu dibandingkan dengan pasar luar negeri. Kita harapkan dengan adanya pameran ini promosi bisa digalakkan dan tahun ini sektor furniture dan kerajinan tumbuh lebih baik lagi," ucapnya.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!