NUSANTARA

Larangan Pembelian BBM Pakai Jeriken di Kudus Mandul

Menjelang naiknya harga BBM, Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai memperketat pelayanan pembelian premium menggunakan Jeriken. Pembelian harus dilengkapi dengan surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan

AUTHOR / Pas FM Pati

Larangan Pembelian BBM Pakai Jeriken di Kudus Mandul
Pembelian BBM, Jeriken, Kudus

KBR 68H, Kudus- Menjelang naiknya harga BBM, Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai memperketat pelayanan pembelian premium menggunakan Jeriken. Pembelian harus dilengkapi dengan surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri di Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Sofyan Dhuhri mengatakan, pengelola SPBU di Kudus sudah mulai memberlakukan aturan yang ketat: pembelian premium dengan jeriken harus dilengkapi dengan surat rekomendasi dari dinas terkait. Begitu juga pembelian solar menggunakan jeriken hanya dilayani jika menggunakan surat rekomendasi.

Menurut data Dinas Perdagangan, hingga kini jumlah pemohon rekomendasi berjualan BBM jenis premium secara eceran di kabupaten Kudus mencapai 5.793 pemohon. Sebagian besarnya merupakan permohonan perpanjangan masa berlakunya rekomendasi. Meskipun punya rekomendasi bila rencana kenaikan harga jual BBM diberlakukan, para pengelola SPBU sepakat tidak melayani pembelian BBM eceran dengan jeriken sehari sebelum kenaikan harga BBM.

Sementara itu pantauan di lapangan aturan pembelian dengan jeriken menggunakan rekomendasi tidak sepenuhnya berjalan dengan baik. Priyanto seorang penjual bensin eceran di Jalan Kudus-Jepara KM 5 mengaku dapat membeli bensin menggunakan jeriken meskipun tanpa surat rekomendasi.

"Sudah biasa beli mas, ga apa-apa ga pake surat," katanya sambil mengisi botol premium untuk dijual eceran Senin (17/6). Rencana para pengelola SPBU untuk melarang pembelian menggunakan jeriken pada H-1 juga tidak efektif berlaku. (Ahmad Rodli)

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!