HEADLINE

Lahar Gunung Barujari Mengalir ke Sungai, Warga Diminta Waspada Banjir Bandang

Sebanyak 3 juta meter kubik lava menyebabkan ketinggian Danau Segara Anak meningkat setengah meter hingga meluber ke sungai Kokok Putih.

AUTHOR / Zaenudin Syafari

Lahar Gunung Barujari  Mengalir ke Sungai, Warga Diminta Waspada Banjir Bandang
Semburan abu gunung Barujari (Foto: KBR/Hanapi)

KBR, Mataram - Sudah hampir dua pekan ini, lava panas yang dimuntahkan Gunung Barujari  masuk ke kaldera danau Segara Anak. Sebanyak 3 juta meter kubik lava tersebut menyebabkan ketinggian Danau Segara Anak meningkat setengah meter, sehingga meluber ke sungai Kokok Putih.

Warga diminta untuk menjauhi sungai tersebut karena berbahaya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB,  Azhar   mengatakan, warga juga diminta untuk tidak menangkap ikan air tawar dari Kokok putih karena khawatir terkena racun belerang. 

Ia mengatakan, sampai saat ini belum dilakukan langkah evakuasi warga karena sungai itu belum berubah menjadi banjir bandang.

“Sudah mulai mengalir ke sungai Kokok Putek ya. Air belerang   yang mengalir kesana kurang lebih dari tanggal 2 sampai hari ini 3 juta meter kubik lava sudah turun. Tapi seperempat bagiannya jadi debu terbang sehingga masuk ke dalam danau Segara Anak. Dari masjid-masjid sudah diimbau agar menghindari kali itu ya," kata Azhar, Rabu (11/11).


Ia mengatakan, tidak ada pemukiman warga di sekitar sungai Kokok Putih. Hanya terdapat beberapa warga yang bertani dan berjualan namun sudah dihimbau untuk berhati-hati.

Selain itu, terdapat dua desa yakni Desa Sajang dan Obel-obel yang menjadi perhatian pihak BPBD. Hal itu karena ke dua desa tersebut terancam jika sungai Kokok Putih berubah menjadi banjir bandang. Ke dua desa tersebut, berjarak sekitar dua kilo meter dari lokasi sungai Kokok Putih dan ditinggali oleh 500 orang warga.

Gunung Barujari  saat ini berstatus waspada. Letusan anak gunung Rinjani tersebut, terjadi secara terus menerus dengan ketinggian asap mencapai 2.300 meter atau 4.650 meter dari permukaan laut.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!