NUSANTARA

KRL Mania: Turunkan Harga Tiket Multitrip Commuter Line

KBR68H, Jakarta - Komunitas pengguna kereta listrik, KRL Mania meminta PT KAI Commuterline Jabodetabek menurun harga tiket perjalanan jamak (multitrip). Sebelumnya, harga tiket perjalanan jamak ini dihargai Rp 20 ribu

AUTHOR / Wiwik Ermawati

KRL Mania: Turunkan Harga Tiket Multitrip Commuter Line
KRL Mania, tiket, multitrip, commuter line

KBR68H, Jakarta - Komunitas pengguna kereta listrik, KRL Mania meminta PT KAI Commuterline Jabodetabek menurun harga tiket perjalanan jamak (multitrip). Sebelumnya, harga tiket perjalanan jamak ini dihargai Rp 20 ribu. Juru bicara KRL Mania, Agam Fatchurrochman mengatakan, penurunan ini perlu dilakukan seiring dengan pengubahan metode pembayaran tiket perjalanan tunggal (single trip) menjadi tiket harian berjaminan (THB). Sebab, metode anyar ini diprediksi bakal merepotkan pengguna kereta listrik.

"KIta beli Rp 50.000 itu kan harga kartunya Ro 20.000 isinya cuma Rp 30.000 saja. Jadi salah satu caranya adalah dengan menurunkan harga kartu multitrip itu, ongkos pembuatannya, kemarin kan sudah disebutkan ongkos pembuatanya sekitar empat ribu. Nah kartu multitrip itu ya mestinya cukup empat ribu aja, jadi misalnya kalau beli Rp. 50.000 ya isinya Rp 46.000," kata Agam saat dihubungi KBR68H, Selasa (6/8).

Pertengahan bulan ini PT Commuterline Jabodetabek berencana mengganti Kartu Singel Trip dengan Tiket Harian Berjaminan. Metode pembayaran ini dilakukan guna mengantisipasi hilangnya tiket elektronik perjalanan tunggal. Dalam metode ini, pengguna diwajibkan untuk menyimpan uang jaminan sebesar Rp 5 ribu dalam sekali perjalanan. Sebelumnya, PT Commuterline Jabodetabek mengaku kehilangan ratusan ribu tiket elektronik, sehingga menyebabkan kerugian hingga Rp 4 miliar.

Editor: Suryawijayanti 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!