NUSANTARA

Kekeringan, Lintas Agama di Banyuwangi Doa Minta Hujan

"Walaupun airnya menurun kami bersama gabungan Hippa, Hippa anggota dan tokoh masyarakat rembug dengan jalan doa bersama,”

AUTHOR / Hermawan Arifianto

Lintas agama doa minta hujan
Kekeringan, warga lintas agama panjatkan doa di Banyuwangi, Jatim, Jumat (22/09/23). (KBR/Hermawan)

KBR, Banyuwangi- Puluhan warga lintas agama di Desa Ringintelu, Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar doa bersama untuk meminta turun hujan. Doa bersama ini dikuti oleh warga dari agama Hindu dan Islam.

Menurut Koordinator doa bersama lintas agama, yang juga petani Sugiono, kemarau panjang sejak Agustus 2023 sangat dirasakan oleh para petani dan warga.

Kata dia, pertumbuhan tanaman padi dan palawija terganggu karena kurangnya air.

“Dan ini kami laksanakan atas dasar keluhan masyarakat melalui Hippa (himpunan petani pemakai air) yang dalam arti kami punya niatan untuk mempercepat adanya hujan, dan tidak ada masalah kaitannya masalah gagal tanam. Dan di sini walaupun airnya menurun kami bersama gabungan Hippa, Hippa anggota dan tokoh masyarakat rembug dengan jalan doa bersama,” ujar Sugiono hari ini Jumat (22/9/2023) di Banyuwangi

Koordinator doa bersama Lintas Agama, Sugiono menambahkan, untuk mengantisipasi gagal panen,  bersama petani lainya, melakukan gilir air atau berbagi air irigasi, sehingga masih bisa teratasi. 

Doa bersama ini sebagai antisipasi agar kekurangan air tidak lebih parah.

Baca juga:

- Walhi Sebut Pembangunan Menjadi Salah Satu Faktor Penyebab Krisis Air

- BMKG Peringatkan Bencana Kekeringan di Semester II 2023

red

Kekeringan, warga lintas agama panjatkan doa di Banyuwangi, Jatim, Jumat (22/09/23). (KBR/Hermawan)


Kata Koordinator doa bersama Lintas Agama, Sugiono, saat ini di daerah irigasi Dam Karangdoro yang normalnya sekitar 10 ribu sampai 12 ribu meter kubik per detik, kini debit air turun hingga 7 ribu meter kubik per detik. Debit air idak akan cukup mengaliri sawah yang bakunya seluas 16 ribu hektare lebih.


Karena   berkurangnya debit air ini, Sugiono mengajak para petani dan umat beragama untuk menggelar ritual dan doa bersama meminta hujan. Tujuannya mengantisipasi kekeringan yang lebih parah.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!