NUSANTARA

Jabar Targetkan 100 Ribu Pengusaha Muda

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong generasi muda menjadi pengusaha secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Jabar menargetkan munculnya 100 ribu pengusaha muda.

AUTHOR / radio Gratia Cirebon

Jabar Targetkan 100 Ribu Pengusaha Muda
jawa barat, pengusaha muda

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong  generasi muda menjadi pengusaha secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Jabar menargetkan munculnya 100 ribu pengusaha muda.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, jumlah pengusaha muda  masih relatif kecil belum memenuhi target, baru mencapai 0,8% dari jumlah penduduk usia muda di Jawa Barat.

“Idealnya jumlah pengusaha muda di Jawa Barat sebanyak 4%, masih dibutuhkan 3,2% lagi pemuda yang berani menjadi pengusaha,” tambah gubernur.

Ia menjelaskan, keinginan anak muda untuk menjadi pengusaha masih rendah, untuk itu pemprov berencana merubah karakter kepribadian generasi muda melalui kurikulum di sekolah pada tahun ajaran  2013. Dengan cara memberi/menyelipkan pendidikan karakter pada seluruh mata pelajaran di sekolah baik itu mata pelajaran Biologi, IPA, IPS, maupun Matematika.

“Kurikulum utama di tahun 2013 adalah membentuk karakter yang inovativ, kreatif, mandiri, dan berjiwa wirausaha sehingga pendidikan karakter masuk ke seluruh jenis mata pelajaran dengan bobot yang berbeda-beda.”

Aher juga mendukung Cirebon menjadi pusat pengembangan industri melalui program Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional. “Karena dalam RTRW Nasional, Cirebon itu menjadi salah satu tempat Pusat Kegiatan Nasional (PKN) disesuaikan dengan potensi yang dimiliki.”

Aher melanjutkan, walaupun Cirebon memiliki luas wilayah yang relatif kecil dibanding dengan daerah lain di Jawa Barat, tetapi Cirebon memiliki industri khusus yang perkembangannya sangat pesat yakni industri batik.

Sumber: radio Gratia Cirebon

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!