NUSANTARA

Hampir 15 Triliun, Dana DIPA 2014 Provinsi Papua

Pemerintah Provinsi Papua mendapatkan dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2014 sekitar Rp14,57 triliun.

AUTHOR / Radio Swara Nusa Bahagia

Hampir 15 Triliun, Dana DIPA 2014 Provinsi Papua
Hampir 15 Triliun, Dana DIPA 2014, Provinsi Papua

KBR68H, Jayapura- Pemerintah Provinsi Papua mendapatkan dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2014 sekitar Rp14,57 triliun.

Dana tesebut dianggarkan untuk 726 DIPA, dengan rincian: DIPA satuan kerja sebanyak 532 DIPA dengan total dana Rp 13,12 triliun, DIPA dekonsentrasi sebanyak 60 DIPA dengan total Rp351 miliar, DIPA tugas pembantuan sebanyak 105 DIPA dengan total pagu Rp403 miliar dan DIPA urusan bersama sebanyak 29 DIPA dengan total pagu Rp711 miliar.

Gubernur Papua, Lukas Enembe menuturkan transfer langsung dari pemerintah pusat ke kabupaten/kota senilai Rp22,86 triliun dan transfer provinsi senilai Rp9,73 triliun.

"Kenaikan pada dana yang lain adalah normal. Kenaikan terjadi pada dana otonomi khusus, senilai Rp 400 miliar. Kemudian biasanya dana infrastruktur kita dapat hanya 300-500 miliar sekarang menjadi Rp 2 triliun. Ini betul-betul menunjukkan peningkatan," kata Lukas Enembe di Jayapura, Jumat (20/12).

Sementara untuk presentase peningkatan pada Dana Alokasi Umum (DAU) diperkirakan naik sekitar 10 persen. Dengan adanya peningkatan tersebut, maka pemprov setempat menargetkan pendapatan asli daerah sekitar Rp 1 triliun.

"Tahun-tahun sebelumnya  300-400 miliar. Penerimaan PAD (pendapatan asli daerah, red.) hingga bulan ini telah mencapai Rp 700 miliar. Semoga dipenghujung tahun dapat mencapai target Rp 1 triliun,” harap Lukas.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah (KaKanWil) Dirjen Perbendaharaan Provinsi Papua Alfiker Siringoringo dalam laporannya mengatakan penyerapan dana APBN di Papua hingga 12 Desember  81,35% yakni Rp 10,18 triliun dari total pagu sebesar Rp 12,51 triliun. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!